BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kemagnetan
Pada era teknologi yang serba modern ini magnet memegang peranan yang sangat penting. Berbagai alat menggunakan magnet seperti alat-alat rumah tangga dan alat-alat komunikasi serta dunia kesehatan pun memanfaatkan magnet.
A. Kemagnetan Bahan
Kita dapat menggolongkan benda berdasarkan sifatnya. Pernahkah kamu melihat benda yang dapat menarik benda logam lain? Kemampuan suatu benda menarik benda lain yang berada di dekatnya disebut kemagnetan. Berdasarkan kemampuan benda menarik benda lain dibedakan menjadi dua, yaitu benda magnet dan benda bukan magnet. Namun, tidak semua benda yang berada di dekat magnet dapat ditarik. Benda yang dapat ditarik magnet disebut benda magnetik. Benda yang tidak dapat ditarik magnet disebut benda nonmagnetik.
Benda yang dapat ditarik magnet ada yang dapat ditarik kuat, dan ada yang ditarik secara lemah. Oleh karena itu, benda dikelompokkan menjadi tiga, yaitu benda feromagnetik, benda paramagnetik, dan benda diamagnetik. Benda yang ditarik kuat oleh magnet disebut benda feromagnetik. Contohnya besi, baja, nikel, dan kobalt. Benda yang ditarik lemah oleh magnet disebut benda paramagnetik. Contohnya platina, tembaga, dan garam. Benda yang ditolak oleh magnet dengan lemah disebut benda diamagnetik. Contohnya timah, aluminium, emas, dan bismuth.
Benda-benda magnetik yang bukan magnet dapat dijadikan magnet. Benda itu ada yang mudah dan ada yang sulit dijadikan magnet. Baja sulit untuk dibuat magnet, tetapi setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya tidak mudah hilang. Oleh karena itu, baja digunakan untuk membuat magnet tetap (magnet permanen). Besi mudah untuk dibuat magnet, tetapi jika setelah menjadi magnet sifat kemagnetannya mudah hilang. Oleh karena itu, besi digunakan untuk membuat magnet sementara.
Setiap benda magnetik pada dasarnya terdiri magnet-magnet kecil yang disebut magnet elementer. Cobalah mengingat kembali teori partikel zat di kelas VII. Prinsip membuat magnet adalah mengubah susunan magnet elementer yang tidak beraturan menjadi searah dan teratur. Ada tiga cara membuat magnet, yaitu menggosok, induksi, dan arus listrik.
1. Membuat Magnet dengan Cara Menggosok
Besi yang semula tidak bersifat magnet, dapat dijadikan magnet. Caranya besi digosok dengan salah satu ujung magnet tetap. Arah gosokan dibuat searah agar magnet elementer yang terdapat pada besi letaknya menjadi teratur dan mengarah ke satu arah.
2. Membuat Magnet dengan Cara Induksi
Besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan cara induksi magnet. Besi dan baja diletakkan di dekat magnet tetap. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh atau terinduksi magnet tetap yang menyebabkan letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet sehingga dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya.
Ujung besi yang berdekatan dengan kutub magnet batang, akan terbentuk kutub yang selalu berlawanan dengan kutub magnet penginduksi. Apabila kutub utara magnet batang berdekatan dengan ujung A besi, maka ujung A besi menjadi kutub selatan dan ujung B besi menjadi kutub utara atau sebaliknya.
3. Membuat Magnet dengan Cara Arus Listrik
Selain dengan cara induksi, besi dan baja dapat dijadikan magnet dengan arus listrik. Besi dan baja dililiti kawat yang dihu- bungkan dengan baterai. Magnet elementer yang terdapat pada besi dan baja akan terpengaruh aliran arus searah (DC) yang dihasilkan baterai. Hal ini menyebabkan magnet elementer letaknya teratur dan mengarah ke satu arah. Besi atau baja akan menjadi magnet dan dapat menarik serbuk besi yang berada di dekatnya. Magnet yang demikian disebut magnet listrik atau elektromagnet.
Besi yang berujung A dan B dililiti kawat berarus listrik. Kutub magnet yang terbentuk bergantung pada arah arus ujung kumparan. Jika arah arus berlawanan jarum jam maka ujung besi tersebut menjadi kutub utara. Sebaliknya, jika arah arus searah putaran jarum jam maka ujung besi tersebut terbentuk kutub selatan. Dengan demikian, ujung A kutub utara dan B kutub selatan atau sebaliknya.
Setelah kita dapat membuat magnet tentu saja ingin menyimpannya. Agar sifat kemagnetan sebuah magnet dapat tahan lama, maka dalam menyimpan magnet diperlukan angker (sepotong besi) yang dipasang pada kutub magnet. Pemasangan angker bertujuan untuk mengarahkan magnet elementer hingga membentuk rantai tertutup. Untuk menyimpan dua buah magnet batang diperlukan dua angker yang dihubungkan dengan dua kutub magnet yang berlawanan. Jika berupa magnet U untuk menyimpan diperlukan satu angker yang dihubungkan pada kedua kutubnya.
Kita sudah mengetahui benda magnetik dapat dijadikan magnet. Sebaliknya magnet juga dapat dihilangkan kemagnetannya. Bagaimana caranya? Sebuah magnet akan hilang sifat kemagnetannya jika magnet dipanaskan, dipukul-pukul, dan dialiri arus listrik bolak-balik. Magnet yang mengalami pemanasan dan pemukulan akan menyebabkan perubahan susunan magnet elementernya. Akibat pemanasan dan pemukulan magnet elementer menjadi tidak teratur dan tidak searah. Penggunaan arus AC menyebabkan arah arus listrik yang selalu berubah-ubah. Perubahan arah arus listrik memengaruhi letak dan arah magnet elementer. Apabila letak dan arah magnet elementer berubah, sifat kemagnetannya hilang.
B. Kutub Magnet
Jika magnet batang ditaburi serbuk besi atau paku- paku kecil, sebagian besar serbuk besi maupun paku akan melekat pada kedua ujung magnet. Bagian kedua ujung magnet akan lebih banyak serbuk besi atau paku yang menempel daripada di bagian tengahnya. Hal itu menunjukkan bahwa gaya tarik magnet paling kuat terletak pada ujung-ujungnya. Ujung magnet yang memiliki gaya tarik paling kuat itulah yang disebut kutub magnet. Bagai- manakah menentukan jenis kutub magnet? Sebuah magnet batang yang tergantung bebas dalam keadaan setimbang, ujung-ujungnya akan menunjuk arah utara dan arah selatan bumi. Ujung magnet yang menunjuk arah utara bumi disebut kutub utara magnet. Sebaliknya, ujung magnet yang menunjuk arah selatan bumi disebut kutub selatan magnet. Setiap magnet memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Alat yang digunakan untuk menunjukkan arah utara bumi atau geografis disebut kompas. Kompas merupakan magnet jarum yang dapat bergerak bebas pada sebuah poros. Pada keadaan setimbang salah satu ujung magnet jarum menunjuk arah utara dan ujung lainnya menunjuk arah selatan. Magnet mempunyai dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Apabila dua kutub magnet didekatkan akan saling mengadakan interaksi. Jenis interaksi bergantung jenis-jenis kutub yang berdekatan. Apakah yang terjadi jika kutub utara sebuah magnet didekatkan dengan kutub utara magnet lain? Atau sebaliknya, apakah yang terjadi jika kutub utara sebuah magnet didekatkan dengan kutub selatan magnet lain?
Pada saat dua magnet terpisah jarak yang jauh, belum terasa adanya gaya tarik atau gaya tolak. Makin dekat kedua magnet, makin terasa kuat gaya tarik atau gaya tolaknya. Jika di sekitar magnet batang diletakkan benda-benda magnetik, benda-benda itu akan ditarik oleh magnet. Makin dekat dengan magnet, gaya tarik yang dialami benda makin kuat. Makin jauh dari magnet makin kecil gaya tarik yang dialami benda. Ruang di sekitar magnet yang masih terdapat pengaruh gaya tarik magnet disebut medan magnet. Pada tempat tertentu benda tidak mendapat pengaruh gaya tarik magnet. Benda yang demikian dikatakan berada di luar medan magnet. Medan magnet tidak dapat dilihat dengan mata. Namun, keberadaan dan polanya dapat ditunjukkan.
Garis-garis yang menggambarkan pola medan magnet disebut garis-garis gaya magnet. Garis-garis gaya magnet tidak pernah berpotongan satu sama lainnya. Garis-garis gaya magnet keluar dari kutub utara, masuk (menuju) ke kutub selatan. Makin banyak jumlah garis-garis gaya magnet makin besar kuat medan magnet yang dihasilkan. Apapun bentuknya sebuah magnet memiliki medan magnet yang digambar berupa garis lengkung.
Dua kutub magnet yang tidak sejenis saling berdekatan pola medan magnetnya juga berupa garis lengkung yang keluar dari kutub utara magnet menuju kutub selatan magnet. Bagaimanakah kerapatan pola medan magnet dua kutub magnet yang makin berdekatan?
Pada dua kutub magnet yang tak sejenis, garis-garis gaya magnetnya keluar dari kutub utara dan masuk ke kutub selatan magnet lain. Itulah sebabnya dua kutub magnet yang tidak sejenis saling tarik-menarik. Pada dua kutub magnet yang sejenis, garis-garis gaya magnet yang keluar dari kutub utara masing-masing cenderung saling menolak. Mengapa? Karena arah garis gaya berlawanan, terjadilah tolak-menolak antara garis-garis gaya yang keluar kedua kutub utara magnet. Hal itulah yang menyebabkan dua kutub yang sejenis saling menolak.
2.2 Sistem Koordinasi
Tubuh manusia terdiri atas organ-organ tubuh yang masing-masing mempunyai fungsi tertentu. Agar organ tubuh dapat bekerja sama dengan baik, diperlukan adanya koordinasi. Pada manusia dan sebagian besar hewan, koordinasi ini dilakukan oleh sistem saraf, sistem indra dan sistem hormon. Kali ini hanya akan dibahas tentang sistem saraf pada manusia.
Sistem saraf sangat berperan dalam iritabilita tubuh. Iritabilitas memungkinkan makhluk hidup dapat menyesuaikan diri dan menanggapi perubahan-perubahan yang terjadi di lingkungannya. Jadi, iritabilitas adalah kemampuan menanggapi rangsangan.
Sistem saraf mempunyai tiga fungsi utama, yaitu menerima informasi dalam bentuk rangsangan atau stimulus; memproses informasi yang diterima; serta memberi tanggapan (respon) terhadap rangsangan. Sistem saraf tersusun atas Neuron dan Neuroglia.
1. Neuron (Sel Saraf)
Sel yang bertugas menerima, menghantarkan rangsangan ke pusat saraf, menentukan bentuk tanggapan, menghantarkan pesan ke efektor. Neuron terdiri atas dua bagian, yaitu:
a. Badan sel saraf
Berwarna kelabu, terdapat nukleus, nucleolus, dan sitoplasma.
b. Dendrit
Percabangan sel saraf, berfungsi untuk menerima rangsangan dan meneruskan impuls saraf ke badan sel saraf, tidak ada selaput pelindung, ukuran pendek.
c. Neurit/Akson
Percabangan sel saraf berfungsi untuk menghantarkan impuls saraf dari badan sel saraf menuju ke sel-sel lain. Diselubungi oleh myelin sebagai pelindung, untuk regenerasi dan isolator.
2. Neuroglia
Sel yang berfungsi untuk memberikan nutrisi dan bahan yang dibutuhkan oleh sel saraf.
Macam-macam Sel Saraf
a. Neuron Sensorik (Aferen)
Berfungsi menghantarkan rangsangan dari reseptor menuju ke pusat susunan saraf. Dendrit berhubungan dengan reseptor. Neurit berhubungan dengan neuron lain.
b. Neuron Motorik (Eferen)
Berfungsi menghantarkan impuls motorik dari susunan pusat saraf menuju efektor. Dendrit menerima impuls dari aksin neuron lain. Neurit berhubungan dengan efektor.
c. Neuron Konektor
Berfungsi menghubungkan antara satu neuron dengan neuron lain.
d. Neuron Ajustor
Berfungsi menghubungkan neuron sensorik dengan neuron motorik yang terdapat pada sumsum tulang belakang.
Mekanisme Jalannya Impuls Saraf
a. Impuls melalui sel saraf
Impuls dapat mengalir karena ada perbedaan potensil listrik antara bagian luar dan bagian dalam serabut saraf.
Faktor yang mempengaruhi : selaput myelin dan diameter sel saraf.
b. Impuls melalui sinapsis
Sinapsis adalah titik temu antara yang neurit/akson dengan ujung dendrit neuron lain.
Bonggol sinapsis: ujung neurit yang terdapat mitokondria dan neurotransmitter untuk merambatkan impuls.
Gerak Biasa dan Gerak Refleks
a. Gerak Biasa/Sadar, gerak yang dilakukan dengan kesadaran, misalnya makan.
Skema gerak sadar : Rangsangan ¨ Reseptor ¨ Saraf Sensorik ¨ Otak ¨ Saraf Motorik ¨ Efektor.
b. Gerak Refleks, gerak yang dilakukan dengan tidak disadari, misalnya berkedip.
Skema gerak refleks : Rangsangan ¨ Reseptor ¨ Konektor ¨ Saraf Motorik ¨ Efektor.
Jalannya impuls (jalur pendek) disebut Lengkung Refleks.
Bagan Sistem Saraf Manusia
A. Otak
Otak merupakan organ yang sangat penting karena sebagai pusat koordinasi. Otak terlindung oleh tulang-tulang tengkorak dan dibungkus oleh selaput otak (meninges). Meninges terdiri atas 3 lapisan, yaitu seperti berikut.
1. Durameter, yaitu lapisan yang terletak di bagian paling luar yang berbatasan dengan tulang tengkorak. Durameter mempunyai sifat keras dan kaku.
2. Arachnoid (selaput sarang laba-laba), yaitu lapisan yang terdapat di bagian tengah.
3. Piameter, yaitu lapisan yang berbatasan langsung dengan otak, lapisan ini bersifat lunak.
Otak terdiri atas 4 bagian
a. Otak besar (cerebrum)
Dibanding sumsum tulang belakang pertumbuhan otak jauh lebih naik. Makin tinggi nilai perbandingan antara otak dan sumsum tulang belakang, makin tinggi tingkat kecerdasannya. Lapisan terluar otak berwarna kelabu dan banyak mengandung badan sel saraf, sedangkan lapisan otak di bagian dalam berwarna putih dan banyak mengandung dendrit dan akson. Otak besar merupakan pusat kesadaran, kemauan, ingatan dan kegiatan fisiologis sel daraf. Otak besar merupakan bagian terbesar dari otak.
Otak besar terdiri atas empat bagian:
1. Bagian belakang (lobus oksipitalis) sebagai pusat saraf penglihatan.
2. Bagian samping (lobus temporalis) sebagai pusat saraf pendengaran.
3. Bagian tengah merupakan pusat pengaturan kerja kulit dan otot terhadap rangsang panas, dingin, sentuhan, dan tekanan.
4. Diantara bagian tengah dan belakang terdapat pusat perkembangan kecerdasan, ingatan, kemauan dan sikap.
b. Otak tengah (mesencefalon)
Otak tengah terdapat di atas jembatan varol. Pada bagian atas dari otak tengah merupakan lobus optikus yang berfungsi sebagai pusat pengaturan refleks mata dan pusat pendengaran. Jembatan varol merupakan bagian yang bertugas menghantarkan impuls dari otot-otot bagian kanan dan bagian kiri tubuh ke serebellum.
c. Otak depan (diencefalon)
Terletak di depan otak tengah. Bagian ini terdiri atas talamus dan hpotalamus. Talamus merupakan pusat pengatur sensori yang berfungsi untuk menerima semua rangsangan dari sensori serebrum. Hipotalamus merupakan pusat pengatur suhu tubuh, keseimbangan cairan dalam tubuh, mengatur selera makan, dan menumbuhkan sikap agresif.
d. Otak kecil (serebellum)
Terletak di sebelah bawah belakang otak besar, dan dibelakang jembatan varol. Otak ini berfungsi sebagai pusat keseimbangan. Kerusakan otak ini akan menyebabkan gerakan otot tidak terkendali lagi.
B. Sumsum
Sumsum merupakan pusat saraf yang terletak di sebelah posterior otak. Seperti halnya otak, sumsum juga dilindungi oleh selaput meninges. Sumsum dibedakan menjadi dua.
a. Sumsum lanjutan (medulla ablongata)
Medulla oblongata terletak di sebelah posterior otak dan di anterior sumsum tulang belakang. Medulla oblongata banyak mengandung ganglion otak dan merupakan pusat pengatur gerak refleks fisiologis denyut jantung, pernapasan, dan pengaturan vasodilatasi. Bagian medulla oblongata yang menghubungkan sumsum tulang belakang dan otot disebut pons, pada bagian ini terdapat pusat pengaturan pernapasan.
b. Sumsum tulang belakang (medulla spinalis)
Sumsum tulang belakang dilindungi oleh ruas-ruas tulang belakang (vertebrae) karena sumsum ini terdapat dalam rongga vertebrae. Berbeda dengan otak, lapisan terluar dari sumsum tulang belakang berwarna putih dan mengandung dendrit dan akson, sedangkan lapisan bagian dalam berwarna kelabu dan banyak mengandung badan sel saraf. Pada bagian dalam ini terdapat bagian yang berbentuk kupu-kupu yang disebut akar dorsal dan akar ventral.
1. Akar dorsal mengandung neuron sensorik, dendritnya berhubungan dengan reseptor sedangkan aksonnya berhubungan dengan dendrit neuron konektor.
2. Akar ventral mengandung badan neuron motorik, aksonnya menuju ke efektor.
Sumsum tulang belakang berfungsi untuk :
1. penghubung antara impuls dari dan menuju otak,
2. memungkinkan jalan terpendek pada gerak refleks.
C. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi terdiri atas berikut ini.
a. 12 pasang serabut saraf otak, yang keluar dari beberapa bagian otak menuju alat-alat indera, otot dan kelenjar.
Serabut saraf otak dapat dibagi menjadi tiga kelompok.
1. Serabut saraf yang hanya terdiri dari saraf sensorik, yaitu saraf ke 1, 2, dan 8.
2. Serabut saraf yang hanya terdiri dari saraf motorik, yaitu saraf ke 3, 4, 6, 11, dan 12.
3. Serabut saraf yang mengandung saraf sensorik dan motorik, yaitu saraf ke 5, 7, 9, dan 10.
b. 31 pasang serabut saraf sumsum tulang belakang. Serabut saraf ini merupakan gabungan dari saraf sensorik yang masuk ke akar dorsal dan saraf motorik yang keluar melalui akar ventral.
c.
Tabel macam serabut saraf otak dan pengaruhnya
No. | Nama | Jenis | Tempat Pengiriman Impuls Saraf | Penyebarannya |
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. | Olfaktori Optik Okulomotorik Troklear Trigeminal Abdusen Fasial Auditori Glosofaring Vagus Spinal Hipoglosal | Sensorik Sensorik Motorik Motorik Sensorik dan motorik Motorik Sensorik Sensorik Sensorik dan motorik Sensorik Motorik Motorik | Epitel olfaktori Mata Empat otot dari enam otot penggerak mata Satu dari enam otot penggarak mata Tiga cabang: otot kepala dan wajah, gigi-gigi pada rahang bawah, dan otot rahang. Satu dari enam otot penggarak mata Wajah dan kelenjar ludah Telinga dalam Lidah dan faring Alat-alat dalam (organ viseral) Alat-alat dalam (organ visceral) Otot lidah | Indra pembau Indra penglihatan Gerakan bola mata Gerakan bola mata Gerakan otot mata yang menyebabkan ekspresi sensasi pada gigi dan bagian-bagian kulit rahang dan gerakan rahang. Gerakan bola mata Sensasi dan gerakan otot wajah Indra pendengaran Sensasi dan pergerakan pada lidah dan faring Gerakan dan sensasi pada jantung dan organ visceral yang lain Sama seperti saraf vagus Gerakan lidah |
D. Sistem Saraf Otonom (Sistem Saraf Tak Sadar)
Sistem saraf otonom adalah sistem saraf tepi yang mengontrol kegiatan organ-organ dalam dan berbagai macam kelenjar yang kerjanya tanpa kita sadari.
Sistem saraf ototnom terdiri dari saraf simpatik dan parasimpatik. Setiap saraf otonom hanya terdiri dari neuron efektor yang berhubungan dengan saraf pusat dan efektor.
a. Saraf simpatik
Saraf simpatik terdiri atas simpul-simpul saraf di sepanjang tulang belakang bagian depan mulai dari ruas tulang leher sampai ruas tulang ekor, sehingga sering disebut saraf torakolumbal. Saraf ini berfungsi mengaktifkan kerja otot-otot tak sadar seperti pada otot jantung, lambung, usus dan alat pernapasan.
b. Saraf parasimpatik
Saraf parasimpatik berpangkal pada medulla oblongata dan di sakrum. Kerja saraf parasimpatik berlawanan dengan saraf simpatik, sehingga efek kerja sama yang ditimbulkan oleh kedua saraf otonom tersebut berupa keserasian kerja berbagai macam alat-alat tubuh.
Kerja saraf otonom tidak sepenuhnya otonom dan tidak diatur oleh yang lain. Aktivitas saraf otonom dipengaruhi oleh hipotalamus. Rangsangan terhadap bagian lateral dan posterior hipotalamus akan meningkatkan denyut jantung, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan kecepatan respirasi, menurunkan kerja saluran pencernaan, serta melebarnya pupil.
2.3 Magnet dan Kesehatan
Magnet atau magnit adalah suatu obyek yang mempunyai suatu medan magnet. Kata magnet berasal dari bahasa Yunani magnítis líthos yang berarti batu Magnesian. Magnesia adalah nama sebuah wilayah di Yunani pada masa lalu yang kini bernama Manisa yang sekarang berada di wilayah Turki di mana terkandung batu magnet yang ditemukan sejak zaman dulu di wilayah tersebut.
Pada saat ini, suatu magnet adalah suatu materi yang mempunyai suatu medan magnet. Materi tersebut bisa dalam berwujud magnet tetap atau magnet tidak tetap. Magnet yang sekarang ini ada hampir semuanya adalah magnet buatan. Magnet selalu memiliki dua kutub yaitu: kutub utara (north/ N) dan kutub selatan (south/ S). Walaupun magnet itu dipotong-potong, potongan magnet kecil tersebut akan tetap memiliki dua kutub.
Magnet dapat menarik benda lain. Beberapa benda bahkan tertarik lebih kuat dari yang lain, yaitu bahan logam. Namun tidak semua logam mempunyai daya tarik yang sama terhadap magnet. Besi dan baja adalah dua contoh materi yang mempunyai daya tarik yang tinggi oleh magnet. Sedangkan oksigen cair adalah contoh materi yang mempunyai daya tarik yang rendah oleh magnet. Satuan intensitas magnet menurut sistem metrik pada Satuan Internasional (SI) adalah Tesla dan SI unit untuk total fluks magnetik adalah weber. 1 weber/m2 = 1 tesla, yang mempengaruhi satu meter persegi.
Bagian yang penting di magnet adalah Medan magnet. Dimana salah satu cara terbentuknya adalah adanya arus mengalir melalui sepotong kawat membentuk suatu medan magnet (M) disekeliling kawat. Medan tersebut terorientasi menurut aturan tangan kanan. Dalam ilmu Fisika, medan magnet adalah suatu medan yang dibentuk dengan menggerakan muatan listrik (arus listrik) yang menyebabkan munculnya gaya di muatan listrik yang bergerak lainnya. (Putaran mekanika kuantum dari satu partikel membentuk medan magnet dan putaran itu dipengaruhi oleh dirinya sendiri seperti arus listrik; inilah yang menyebabkan medan magnet dari ferromagnet "permanen"). Sebuah medan magnet adalah medan vektor: yaitu berhubungan dengan setiap titik dalam ruang vektor yang dapat berubah menurut waktu. Arah dari medan ini adalah seimbang dengan arah jarum kompas yang diletakkan di dalam medan tersebut.
Begitu penting magnet bagi kehidupan manusia. Magnet banya dimanfaatkan dalam banyak hal. Salah satu pemanfaatan dari magnet adalah dalam bidang kesehatan. Manfaat magnet bagi kesehatan telah dikenal sejak ratusan tahun lalu, baik oleh masyarakat China maupun India kuno dan kini terbukti penggunaan batu yang menghasilkan magnet dapat mengatasi gangguan kesehatan. Di zaman modern penggunaan magnet dalam bidang medis pun sudah sangat banyak membantu. Salah satunya adalah magnetic resonance imaging atau MRI yang sangat membantu dokter dalam menegakkan diagnosa penyakit dalam tubuh.
Menurut sejarah dilaporkan bahwa magnet sudah dicatat sekitar 2500-3000 tahun Sebelum Masehi. Cleopatra adalah mungkin tokoh terkemuka pertama untuk memakai magnet. Magnet sudah dipakai di obat Cina dari sekitar 2000 S.M. dipadukan dengan reflexology dan akupuntur. Di abad ke15 Dokter Paracelsus mengakui kekuasaan terapi magnet. Dia menulis surat-surat kedokteran tentang pengaruh magnet atas proses penyembuhan dalam badan. Pada abad ke 16, seorang doctor dari Inggris Dr William Gilbert membuat penelitian mengenai elektrik dan magnetisme. Dia mengeluarkan satu dari buku pertamanya mengenai terapi magnetic yang disebut “De Magnet”. Dr Gilbert juga merupakan dokter pribadi Ratu Elizabeth I dan dikatakan kalau dia menggunakan manget dibawah petunjuknya. Michael Faraday, yang juga dikenal sebagai penemu Biomagnetik membuat penelitian pada penyembuhan magnetic selama abad ke 18. Pekerjaannya masih digunakan sebagai dasar dau perawatan magnetic saat ini. Dr Mesmer (Bapak dari hipnotisme) dan Dr Samual Hahnemann (Bapak dari homoeopathy) juga mengkontribusikannya ke pekerjaannya.
Abad ke 20 para ahli termasuk Dr Kreft doctor Jerman yang pada tahun 1905 mempelajari efek kesembuhan magnet dari penyakit rematik, sciatica dan neuralgia. Tahun 1926 Dr Criles mempelajari dampak magnet pada sel kanker dan diikuti 10 tahun kemudian pada 1938 dengan Albert Davis membawa keluar percobaannya pada efek dari kutub Utara dan Selatan dari magnet. Bagaimanapun 15 tahun belakangan ini telah diperlihatkan perkembangan Produktif pada pengkajian medis menjadi terapi magnet. Lebih dari 57 pelajaran di USA tentang penyakit yang susah disembuhkan dan magnetic. Antara lain adalah: 1990 - University of Hawaii mencoba magnet ke pasien dengan osteoarthritis. 1992 - Mencoba contoh penyembuhan randomised double blind trial of wound healing di venous leg wounds.1999 - New York Medical College mencona magnetkepada pasien diabetes.. 2001 - University of Virginia mencoba matras magnet disekeliling pasien dengan Fibromyalgia. 2004 - University of Exeter and Plymouth mencoba gelang magnet pada pasien dengan osteoarthritis
Dan sekarang yang sedang sangat popular adalah terapi magnet. Terapi magnet mencapai popularitas dunia karena banyak artis yang menggunakannya. Terapi magnet sekarang dimasukkan ke pengobatan medis di 54 negara di dunia. Dengan banyaknya penelitian tiap tahun, kita dapat melihat beberapa tahun yang akan datang magnet akan digunalan pada pengobatan konvensional obat penghilang sakit.
Dan sekarang yang sedang sangat popular adalah terapi magnet. Terapi magnet mencapai popularitas dunia karena banyak artis yang menggunakannya. Terapi magnet sekarang dimasukkan ke pengobatan medis di 54 negara di dunia. Dengan banyaknya penelitian tiap tahun, kita dapat melihat beberapa tahun yang akan datang magnet akan digunalan pada pengobatan konvensional obat penghilang sakit.
Terapi magnet merupakan metode pemanfaatan medan-medan magnet yang aman dan tanpa efek samping pada tubuh untuk tujuan-tujuan terapis. Terapi magnet membantu mempercepat proses penyembuhan dan meningkatkan kualitas tidur tanpa ada efek samping yang berbahaya bagi tubuh. Apakah metode ini dipakai sendirian atau sebagai pelengkap metode lain yang telah anda gunakan, terapi magnet sangat efektif untuk menyembuhkan rasa nyeri pada persendian atau otot, pembengkakan dan rasa kaku yang menjadikan terapi magnet sebagai pilihan terbaik bagi siapa saja. Selama berabad-abad, terapi magnet telah digunakan di banyak kebudayaan, termasuk Cina, Yunani dan Mesir kuno yang telah memanfaatkannya untuk menghilangkan rasa sakit dan gejala-gejala lainnya. Namun, kendala ukuran dan berat magnet yang tersedia pada jaman itu membuat terapi magnet amat sulit dimanfaatkan secara efektif dan massal. Sekarang, magnet yang lebih kecil dan lebih kuat telah memberi sumbangan yang signifikan dalam produk-produk terapi magnet yang digunakan oleh lebih dari 120 juta orang di seluruh dunia.
Cara kerja terapi magnet ini adalah semua fungsi fisik dan mental dikendalikan oleh medan-medan elektromagnetis yang dihasilkan oleh gerakan ion-ion elektro-kimiawi dalam tubuh. Ketika terjadi kerusakan, ion-ion yang memuat energi positif ini bergerak ke daerah-daerah yang mengalami masalah yang menyebabkan rasa sakit dan pembengkakan. Agar proses penyembuhan terjadi, daerah yang sakit harus dikembalikan ke energi elektromagnetis negatif alaminya. Kimia-kimia-eletro yang terkait dengan rasa nyeri dan pembengkakan harus dihilangkan, kemudian oksigen dan nutrisi dialirkan ke sana. Oksigen itu membuat lancarnya peredaran darah dan membuat organ tubuh bekerja lebih baik.
Dewasa ini, banyak masyarakat mengkonsumsi terlalu banyak daging dan makanan yang bersifat asam. Hal ini akan mempengaruhi keseimbangan ion positif dan negatif yang membuat kita berhubungan dengan medan magnet positif (positif dan keasaman). Kelebihan ion positif akan mempengaruhi metabolisme kita sehingga berbagai gejala penyakit akan muncul, dan terjadilah asam urat, asam lambung dll. Sebaliknya, medan magnet negatif (negatif, alkalin lemah) akan menormalkan metabolisme dalam tubuh serta mengatur fungsi-fungsi organ tubuh dengan baik.
Bila Ion Negatif berkurang dan Ion Positif bertambah, kemampuan sel untuk menyerap nutrisi dan membuang residu akan berkurang dan hal ini mengakibatkan menurunnya fungsi tubuh, hilangnya kalsium, darah menjadi asam, penurunan daya tahan tubuh dan malnutrisi syaraf. Sangatlah penting membuat keseimbangan antara Ion Positif dan Negatif dalam tubuh untuk menangkal penyakit, dan meningkatkan vitalitas.
Sinar Ion Negatif memiliki dampak penyembuhan luar biasa pada system syaraf automatis yang mengontrol semua organ, kelenjar, pembuluh darah dan organ lain yang memerlukan kontrol sadar yang merupakan reaksi refleks. Fungsi saraf otomatis dapat ditingkatkan melalui penyerapan ion negatif dalam tubuh. Ion Negatif membantu ketidak seimbangan syaraf otomatis dalam tubuh, dengan mengatur endokrin. Ion Negatif juga meningkatkan kemampuan membangun sel darah. Ion Negatif yang kuat sangat membantu menangani percepatan kesembuhan berbagai penyakit, terutama penyakit kronis. Peningkatan Ion Negatif di dalam tubuh memperbaiki fungsi organ, mengembalikan ketidak seimbangan system syaraf otomatis dan endokrin.
Sudah dibuktikan oleh para pakar bahwa jika tubuh kekurangan magnet, maka akan menimbulkan berbagai penyakit. Jika sel kekurangan magnet maka akan mempercepat penuaan sel, meningkatkan kekentalan dalam darah, memperburuk fungsi jantung untuk memblokir endapan-endapan dalam sistim sirkulasi, dll. Oleh karena itu karena begitu pentingnya fungsi magnet bagi kehidupan manusia. Maka kita harus terus mengembangkan ilmu kita untuk mengmbangkan riset kita tentang magnet agar dapat digunakan di seluruh bidang, selain pemanfaatan di bidang kesehatan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar