PERAN GURU DISEKOLAH
Peran diartikan sebagai seperangkat tingkah laku atau tugas yang harus atau dapat dilakukan seseorang pada situasi tertentu sesuai dengan fungsi dan kedudukannya.Seperangkat tugas yang harus dilakukan seseorang sesuai kedudukann dan harapan masyarakatnya disebut peran yang diharapkan atau disebut ascribed role.Sedangkan seperangkat tugas kewajiban yang dapat dilaksanakan sesuai dengan kondisi yang ada merupakan peran yang dapat dicapai atau disebut achieved role.
1. Menurut Sutan Zanti Arbi (1992 : 134) Tugas guru secara professional meliputi tugas mendidik, mengajar, dan melatih.
a. mendidik berarti pemberian bimbingan pada anak agar potensi yang dimilikinya berkembang seoptimal mungkin dan dapat meneruskan serta mengembangkan nilai-nilai hidup.
b. Mengajar berarti memberikan pengajaran dalam bentuk penyampaian pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan ketrampilan (psikomotor) pada diri murid agar dapat menguasai dan mengembangkan ilmu dan teknologi.
c. melatih berarti….
2. Menurut Cece Wijaya (1991) ada tiga tugas dan tanggung jawab guru pokok profesi guru yaitu : guru sebagai pengajar,guru sebagai pembimbing, dan guru sebagai administrator kelas.
a. Guru sebagai pengajar artinya guru lebih menekankan pada tugas dalam merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran. guru dituntut untuk memiliki seprangkat pengetahuan dan ketrampilan teknik mengajar, di samping menguasai bahan yang di ajarkan.
b. Guru sebagai pembimbing artinya guru lebih menekankan pada tugas memberikan bantuan kepada siswa agar dapat mmecahkan masalah yang dihadapainya
c. Guru sebagai administraror kelas artinya guru memadukan ketatalaksanaan bidang pengajaran dengan ketatalaksanaan pada umumnya, namun lebih mengutamakan tugas ketatalaksanaan bidang pengajaran
Sehubungan dengan tugas profesionalnya, seorang guru paling tidak harus melaksanakan peranna sesuai dengan profil kemampuan dasar professional guru dalam proses belajar – mengajar sebagai berikut :
1. Menguasai bahan pelajaran
2. Mengelola program belajar-mengajar
3. Mengelola kelas
4. Menggunakan media dan sumber
5. Menguasai landasan-landasan pendidikan
6. Mengelola interaksi belajar-mengajar
7. Menilai prestasi siswa untuk kepentingan pengajaran
8. Mengenali fungsi dan program pelayanan bimbingan dan penyuluhan
9. Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10. Memahami prinsip-prinsip dan menafsir hasil-hasil penelitian pendidikan guna keperluan belajar
3. Redja Mudyaharjo (1989 :273 ) mengelompokan jenis kemampuan pokok yang ideal dikuasai guru professional kedalam tiga kelompok sebagai berikut :
1. Kemampuan membantu siswa belajar secara efisien dan efektif agar mencapai hasil optimal. Kelompok ini mencakup jenis kemampuan :
a. mengelola kegiatan belajar-mengajar, dan
b. melakukan bimbingan siswa
2. Kemampuan menjadi penghubung (liason) kebudayaan dan masyarakat yang aktif, kreatif , dan fungsional. kelompok ini mencakup jenis kemampuan :
a. menjadi mediator kebudayaan baik sebagai pembawa kebudayaan, pemeliharaan kebudayaan, maupun sebagi pengembang kebudayaan;
b. menjadi komunikator sekolah dan masyarakat
3. Kemampuan menjadi pendukung pengelola program kegiatan sekolah dan profesi. kelompok kelompok ini mencangkup jenis kemampuan.
a. menjadi anggota staf sekolah yang produktif dan
b. menjadi anggota organisasi professional produktif
4. Alen Richard dalam Redja Mudyaharjo (1989) efisien professional mencakup lima kemampuan, yaitu :
1. Ketrampilan teknologi (dapat melakukan pekerjaan dengan mempergunakan teknik-teknik kerja ilmiah yang mendekati kesempurnaan);
2. Pengetahuan teknologi yang relevan (dapat menguasai teknik-teknik kerja ilmiah yang dapt dipergunakan untuk melaksanakan bidang pekerjaannya);
3. Pengetahuan tambahan untuk pengembangan (dapat menguasai pengetahuan tentang konsep dan metode penelitian dan pengembangan yang dapat dipergunakan dalam bidang pekerjaanya) ;
4. Kemampuan mengambil keputusan secara tepat (dapat melaksanakan kepemimpinan dalam bidang pekerjaanya ) serta
5. Kualitas moral (teguh terikat pada kode etik jabatannya dalam situasi bagaimana pun yang dihadapinya ).
PERAN SERTA GURU DALAM PELAKSANAAN INOVASI PENDIDIKAN
beberapa peran serta guru dalam inovasi pendidikan, yang terdiri atas :
1. Guru Bersikap Terbuka dan Peka Terhadap Perubahan dan Pembaharuan
Dalam rangka meningkatakan mutu pendidikan, guru harus senantiasa bersikap terbuka terhadap berbagai aspirasi atau kritikan yang muncul dari mana pun datangnya. guru dituntut untuk selalu siap mendiskusikan apa pun baik dengan rekan sejawat, denga murid, orang tua murid atau dengan masyarakat sekitarnya yang peduli terhadap kemajuan. Seorang guru yang terbuka senantiasa dapat menanpung aspirasi dari berbagai pihak, sehingga sekolah dapat menjadi agen perubahan dan guru menjadi pendukung utamanya.Disamping itu, sikap terbuka yang dimiliki guru juga akan mendorong untuk selalu berusaha mencari dan menemukan alternatif yang terbaik untuk pemecahan masalah yang dihadapi sekolahanya, sehingga akan tumbuh suasana yang kondusif guna meningkatkan mutu pendidikannya
Dalam menghadapi dan menjawab tantangan zaman akibat perkembangan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. guru dituntut pula untuk peka terhadap berbagai bentuk perubahan baik yang berlangsung disekolah maupun yang terjadi di lingkungan sekitarnya.Tujuanya agar suasana kehidupan sekolah tidak selalu bersifat rutin, merasa puas dengan sarana dan fasilitas yang ada serta metode dan teknik pembelajaran yang lama. Untuk itu kemampuan melakukan penelitian guna memecahkan masalah yang dihadapai penting harus dikuasai dan dimiliki oleh guru, meskipun dalam kadar yang masih sederhana
2. Guru sebagai Pembaharuan dalam Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan dilakukan guru memecahkan masalah yang dihadapi,agar dapat memperbaiki mutu pendidikan secara efektif dan efisien.Salah satu bentu peran serta yang dilakukan guru terhadap inovasi yang dilakuykan antara lain sebagai agen pembeharuan.Rogers et al (1983 :312) menjelaskan pengertian agen pembeharuan sebagai berikut :” A change agent is an individual who influencies clients innovation decisions in a direction deemed desirable by a cange gency “,. Seorang agen pembaharuan adalah seorang yang mempengaruhi keputusan inovasi para klien (sasaran) ke arah yang diharapkan oleh lembaga pembaharuan. Dengan demikian, sesorang agen pembaharu berperan sebagai penghubung antara lembaga pembaharu dengan sasaranya.
Guru sebagai agen pembaharuan dalam inovasi pendidikan dapat melakukan peranan sebagaiman dikemukakan oleh nyoman sucipta, (1982:23) sebagai berikut:
1. pemberi ionformasi
2. mempercepat terjadinya informasi
3. sebagai komunikator antar susistem dalam masyarakat, dan
4. berusaha mengaitkan sistem yang satu dengan sistem yang lain.
tahap-tahap pembeharu pendidikan.
1. Invention (penemuan), meliputi penemuan/penciptaan hal-hal baru dalam aspek tertentu dalam pendidikan. Tahap ini tentunya diawali dengan pengenalan masalah, penelitian, dan perumusan masalah secara lebih tajam. Misalnya bagaimana mengatasi anak yang mengalami kesulitan dalam pelajaran membaca Al-Quran dengan waktu yang relayif singkat.
2. Development (pengembangan), meliputi sarana alternative pemecahan masalah, percobaan dan penelitian kembali , penilaian, dan seterusnya
3. Diffusion (penyebaran), mencakup penyebaran ide-ide baru efektif kepada sasaran penerimanya.
3. Guru sebagai Adopter (Penerima) Inovasi Pendidikan
Guru sebagai adaptor inovasi pendidikan , tidak akan jauh berbeda dengan peran adopter pada bidang lain .Menurut Roger (1971)terdapat 5 kategori adopter dalam menerima suatu inovasi, yaitu :( a) innovator; (b) pelopor (c) pengikut awal;(d) pengikut akhir dan (e) laggard(kolot).
C. KEBIJAKAN LINK AND MATCH DAN KURUKULUM MUATAN LOKAN SEBAGAI INOVASI PENDIDIKAN
1. Kebijakan link and match sebagai inovasi dalam pendidikan
Kebijakan link and match dikembangkan untuk meningkatkan relevensi pendidikan, yaitu relevensi dengan kebutuhan pembangunan pada umumnya, dengan kebutuhan dunia kerja, dunia usaha, serta dunia industri pada khususnya.
a. mengapa link and match itu penting?
fakta yang memperkuat pentingnya upaya pembaharuan kea rah lebih menciptakan link and match antara pendidikan dan pembangunan,khusunya dengan dunia kerja/ dunia usaha/ dunia industry.
pertama, tingkat balikan (rate of return (ROR) pendidikan di Indonesia pada setiap jenjang belum begitu tinggi
kedua, dari pemantauan di berbagai daerah, diperoleh informasi bahwa didaerah itu cukup tersedia peluang kerja untuk para lulusan sekolah tingkat mmenegah.
ketiga, secara macro data arus-data arus peserta didik mulai tingkat SD sampai perguruan tinggi pada awal athun 1990-an masih menunjukan kepentingan yang tidak sesuai dengan kecenderungan perubahan yang terjadi pada dunia kerja,yaitu perubahan dari sector pertanian ke industry, dari penguasaan kemampuan umum ke penguasaan suatu ketrampilan khusus yang releven dengan tuntunan dunia kerja.
b. pengertian link and match
link berarti ada pertautan,keterkaitan atau hubungan interaktif, dan match berarti cocok. jadi pendidikan itu link and match dengan kebutuhan (needs, demans) pembangunan yang multi dimensional dan multisektoral, mulai dari kebutuhan peserta didik sendidri, keluarganya, kebutuhan sebagi warga negara dan masyarakat dan kebutuhan dunia kerja.
c. strategi oprasional link and match
Melalui strategi oprasionalnya diupayakan agar tercipta link and match pendidikan dengan kebutuhan dunia kerja mulai dari proses pendidikannya hingga hasil yang dicapainya.Strategi dasar implementasi link and match pada jenis,jenjnag, dan jalur pendidikan yang terdapat dalam kebijakan Menteri Pendidikan Nasional ditempuh melalui upaya mendekatkan, mencocokan dan menyesuaikan suasana pendidikan baik di sekolah pada berbagai jenjang, dan jenis maupun pada jalur pendidikan luar sekolah dengan tuntutan, kondisi dan harapan dunia usaha.
2. Muatan local sebagai inovasi pendidikan
a. pengertian dan tujuan kurikulum muatan lokal
dalam buku petunjuk penerapan muatan lokal kurikulum SD sebagai penjelasan Keputusan Mendikbud No. 0412/U/1987 tentang penerapan muatan local SD dinyatakan pengertian muatan local sebagai berikut: “ Muatan local adalah program pendidikan yang isi dan media penyampaianya dikaitkan dengan lingkungan alam, lingkungan social, dan lingkungan budaya serta kebutuhan daerah yang perlu dipelajari oleh murid daerah tersebut
Tujuan pengembangan dan pelaksanaan muatan local dari aspek kepentingan nasional dan dari aspek pembelajaran pendidikan peserta didik.
dari aspek kepentingan nasional:
1. melestarikan dan mengembangkan kebudayaan khas daerah sebagai asset dan kekayaan nasional dalam mendudkung peningkatan mutu pendidikan nasional
2. menumbuhkan sikap dan nilai positif masyarakat terhadap lingkungan
dari aspek pendidikan peserta didik :
1. meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap lingkunagn social budaya dan alam
2. mengakrabkan peserta didik dengan lingkungan hidupnya sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar yang tinggi
3. menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang di pelajari guna memecahkan masalah yang dihadapi dalam lingkungan sekitarnya
4. mempermudah penyerapan materinpelajaran oleh siswa dengan memanfaatkan sumber belajar yang ada di lingkungan mereka.
b. Perlunya pengembangan dan pelaksanaan muatan lokal
Dalam kaitanya dengan kepentingan nasional, pengembangan kurikulum muatan local terarah pada upaya peningkatan dan pemerataan mutu pendidikan nasional.
Dari sudut kepentingan pembelajaran peserta didik, muatan local perlu dikembangkan sebagi upaya menerjemahkan GBPP ke dalam konsep-konsep yang menggunakan sumber-sumber yang ada pada lingkungan sekitar peserta sisik, agar lebih relevan dengan minat dan kemampuan belajar mereka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar