Minggu, 08 Januari 2012

pencemaran tanah


BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

            Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. 

            Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.
            Tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia. banyak dari gas SO2 yang dihasilkan dari perubahan bahan bakar batu bara atau bensin berakhir dengan sulfat yang masuk ke dalam tanah atau tertampung di atas tanah. Tanah juga sebagai tempat penampungan banyak limbah-limbah dari rembesan penumpukan tanah (landfill), kolam lumpur (lagoon), dan sumber-sumber lainnya. Dalam beberapa kasus, lahan pertanian dari bahan-bahan organik berbahaya yang dapat mengurai juga  merupakan tempat pembuangan yang menyebabkan pencemaran tanah terjadi. Mikroorganisme tanah  melalui aktivtasnya dapat menghilangkan CO dari atmosfir. Oleh karena itu tanah merupakan tempat penampungan dari karbon monoksida.
            Degradasi kimia dari pestisida telah dibuktikan secara eksperimen dalam tanah yang telah disterilkan dari semua aktivitas mikroba. Sejumlah pestisida mengalami reaksi fotokimia, yaitu suatu reaksi yang berlangsung dengan terjadinya absorbsi dari cahaya. Dari reaksi ini dihasilkan terutama isomer-isomer dari pestisida yang terlibat reaksi.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apakah pengertian dari pencemaran tanah ?
1.2.2        Apakah dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran ?
1.2.3        Bagaimana cara mengatasi masalah pencemaran tanah ?
1.2.4        Apa saja senyawa / zat yang terkandung dalam tanah ?
1.2.5        Bagaimana cara menentukan sifat keasaman tanah ?

1.3  Tujuan
1.3.1        Mengetahui pengertian dari pencemaran tanah
1.3.2        Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran
1.3.3        Mengetahui cara mengatasi masalah pencemaran tanah
1.3.4        Mengetahui senyawa / zat yang terkadung dalam tanah
1.3.5        Mengetahui cara menentukan sifat keasaman tanah

1.4  Manfaat
            Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Memberikan pengarahan kepada masyarakat supaya menjaga kondisi lingkungan sekitar
2.      Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak  dari pencemaran tanah




BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari pencemaran tanah
            Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. 

            Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.

            Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

            Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. 

            Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

            Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.

2.2 Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran
Pada kesehatan
            Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
            Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pada ekosistem
            Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
            Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
2.3 Cara mengatasi masalah pencemaran tanah

Remediasi

            Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi

            Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

2.4 Senyawa/zat yang terkandung dalam tanah

      TINJAUAN FISIKA DAN KIMIA
a. Materi fisika yang dapat ditinjau
                  Semua zat menempati  ruang, mempunyai  massa, dan dapat berada  dalam  wujud  yang  berbeda. Pada dasarnya ada tiga wujud  zat: padat,  cair, dan gas. Wujud dari  suatu zat tergantung pada suhunya.
Perhatikan Gambar 1, senyawa H2O pada suhu kamar berupa air (wujud cair), pada suhu rendah berupa es (wujud padat), dan pada suhu tinggi berubah menjadi uap (wujud gas).
Gambar 1. Senyawa H2O dalam bentuk padat, cair, dan gas yang terdapat di alam.

Padat
Setiap wujud zat mempunyai sifat-sifat khusus yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi zat tersebut, sebagaimana yang akan kamu pelajari. Bolpoin, pensil, spidol, dan batuan, seperti yang ditunjukkan Gambar 2 termasuk zat padat. Setiap zat padat mempunyai bentuk  dan volume yang tetap. Sebagai contoh, pensilmu tetap berbentuk pensil meskipun ada pada tanganmu atau dimasukkan ke dalam gelas. Karena tidak ada tekanan yang dapat memampatkan  pensil hingga menempati  ruang  yang lebih kecil,  maka pensil itu memiliki  volume  tetap. Perlu diketahui, bahwa partikel-partikel kecil yang menyusun semua zat senantiasa bergerak secara terus-menerus. Gagasan ini disebut teori kinetik zat.
Gambar 2. Bolpoin, pensil, spidol, dan batuan merupakan contoh benda yang termasuk zat padat. Sebutkan tiga contoh benda padat lainnya.

Partikel-partikel zat padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel-partikel itu. Hal ini menyebabkan volume zat padat tidak dapat dimampatkan menjadi lebih kecil. Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga dekatnya, namun tidak mempunyai energi yang cukup untuk keluar dari posisinya atau melepaskan diri dari ikatannya. Hal ini menjelaskan mengapa zat padat dapat mempertahankan bentuknya. Gambar 3 menunjukkan model partikel-partikel zat padat.
      Gambar 3 Dalam model zat padat, partikel-partikel terhubung oleh suatu rangkaian pegas-pegas khayal. Pegas-pegas itu memungkinkan masing-masing partikel untuk bergetar.



      Zat Padat  Kristal
Pada kebanyakan zat padat, partikel-partikelnya tertata secara teratur dan berulang. Zat padat yang demikian disebut kristal. Jenis  zat padat yang berbeda, mempunyai bentuk   kristal yang berbeda pula. Pada obyek yang diperbesar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4,  kamu dapat   melihat  bahwa kristal  garam  dapur  berupa  kubus-kubus  kecil.  Es merupakan kristal air yang mempunyai  bentuk heksagonal.
      Gambar 4 Meskipun partikel-partikel dalam kristal ini digetarkan, namun partikel-partikel tersebut tidak dapat keluar  dari posisinya.


      Zat Padat  Bukan Kristal
Beberapa bahan, seperti kaca, beberapa plastik, dan beberapa jenis lilin, tampak sebagai zat padat,  namun bukan kristal. Bahan-bahan tersebut  disebut zat padat  amorf. Kata amorf  berarti “tidak mempunyai bentuk.” Banyak ilmuwan berpendapat  bahwa beberapa bahan bukan kristal itu seharusnya digolongkan sebagai cairan kental.

      Cair
Jika  kamu memanaskan es batu di dalam gelas, maka es itu segera berubah menjadi cair,  dan  bentuknya sama seperti  bentuk gelasnya.  Zat cair  mengalir dan bentuknya sama seperti  bentuk wadahnya. Walaupun demikian, seperti  halnya zat padat, zat cair tidak dapat dimampatkan sehingga  volumenya menjadi lebih kecil. Jika kamu menekan ke bawah  satu liter air dengan tanganmu, volumenya akan tetap sebesar satu  liter.

      Gerak Lebih Banyak
Jus yang dituangkan ke dalam sebuah gelas pada Gambar 3.5 akan mengambil  bentuk seperti gelas tersebut. Mengapa demikian? Teori  kinetik zat selain menjelaskan sifat zat padat,  juga menjelaskan sifat zat cair. Karena zat cair tidak dapat dimampatkan,  partikel-partikelnya juga harus  saling  berdekatan   rapat. Berbeda dengan zat padat, partikel-partikel zat cair  mempunyai  energi  yang  cukup untuk berpindah atau mengembara. Gerak partikel-partikel ini menyebabkan zat cair  mengalir dan mengambil  bentuk seperti wadahnya. Karena partikel-partikel zat cair saling berdekatan rapat, hampir serapat partikel-partikel zat padat, zat cair juga mempunyai volume yang tetap.  Jika kamu menuang 1 liter minyak goreng ke dalam botol 2 liter,  minyak goreng itu tidak akan menyebar  memenuhi isi botol  tersebut. Demikian juga, kamu tidak dapat memaksa 1 liter minyak goreng ke dalam sebuah wadah setengah liter. Dua bejana (gelas ukur) pada Gambar 3.6 berisi zat cair  dengan volume sama.
Gambar 3.6 Meskipun volumenya tidak berubah, bentuk zat cair bergantung pada bentuk wadahnya.


Gas
Kamu mungkin pernah memompa udara ke dalam bola  voli,  ban sepeda,  atau meniup balon dan memperhatikan bahwa udara mengambil bentuk sama dengan bentuk benda itu. Gas dapat memuai atau  menyusut mengisi ruang  yang tersedia dan dapat dimampatkan ke tempat yang lebih kecil. Gas mempunyai bentuk  dan volume yang tidak tetap.
Menurut teori kinetik zat, partikel-partikel gas mempunyai energi yang  cukup untuk memisahkan diri dari  partikel - partikel lainnya. Oleh karena itu, partikel - partikel tersebut  bebas  bergerak ke segala arah sampai gas menyebar merata ke seluruh wadahnya. Karena partikel-partikel gas tidak saling  berdekatan rapat, maka partikel-partikel itu  dapat  juga dimampatkan ke dalam ruangan  yang lebih kecil. Ketika kamu memompa ban sepeda, seperti ditunjukkan pada Gambar 7, berarti kamu  memaksakan berulang-ulang  partikel-partikel udara masuk ke dalam ban sepeda tersebut.
Gambar 7 Partikel-partikel udara bergerak terusmenerus menumbuk dinding dalam ban sehingga karena gaya gerak partikel itu, ban tetap  menggelembung.

Hubungan antara partikel-partikel dan energi dalam zat padat, cair, dan gas dijelaskan pada Gambar 8.

     
Gambar 8 Energi partikel berbeda untuk setiap wujud zat.

a)      Pada wujud gas, partikel-partikel mempunyai energi yang cukup untuk melawan gaya tarik yang mengikat partikel-partikel itu.
b)      Partikel-partikel yang menyusun  zat cair tidak mempunyai energi cukup untuk melawan seluruh gaya tarik, namun partikelpartikel itu mempunyai energi yang cukup untuk bergerak mengembara.
c)      Zat padat tersusun dari partikel-partikel yang tidak mempunyai cukup energi untuk mengembara. Bagaimanakah ketidak cukupan energi itu mempengaruhi bentuk zat padat?

2.5 Cara menentukan sifat keasaman tanah

b. Materi kimia yang dapat ditinjau
Pengertian Campuran
Campuran adalah zat yang terbentuk dari beberapa jenis zat, yang sifat-sifat zat pembentuknya tetap (masih ada)
Contoh :
1. Larutan gula, terbentuk oleh air dan gula, sifat gulanya masih ada dalam larutan yang ditunjukkan rasa larutan manis
2.Uap kapur barus dalam udara, bau kapur barus masih bisa tercium
Campuran homogen (materi homogen)
Materi homogen adalah campuran jika batas zat-zat penyusunnya tidak nampak dan masing-masing partikel zatnya tersebar merata.
Contoh :
1. Emas 22 karat terbentuk oleh perak dan emas, tetapi logam perak dan emas tidak nampak dalam materi homogen tersebut.
2. Larutan oralit terbentuk oleh air, gula dan garam. Pada larutan ini komponen penyusunnya tidak nampak
Campuran heterogen (materi heterogen)
Materi heterogen adalah zat yang terbentuk oleh beberapa jenis zat yang batas zat penyusunnya masih dapat dilihat atau dikenal dan sifat-sifat zat penyusunnya masih ada.
Contoh :
1. Campuran yang terbentuk oleh air dan minyak goreng. Dalam campuran ini, minyak dan airnya dapat dilihat dengan jelas
2. Gula pasir dimasukkan kedalam gelas yang berisi air hangat, gula larut rasa larutan dibagian bawah lebih manis dari pada dibagian permukaan
3. Suatu materi terbentuk oleh semen, batu kerikil dan batu pasir. Jika materi itu dibelah, maka semen, batu pasir dan batu kerikilnya akan nampak jelas.
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu.

Sifat-sifat Asam, Basa dan Garam
Asam, basa dan garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam bersifat masam dan basa berasa agak pahit. Akan tetapi rasa sebaiknya jangan dipergunakan untuk menguji adanya asam atau basa, karena Anda tidak boleh begitu saja mencicipi zat-zat kimia yang belum dikenal karena banyak diantaranya yang bersifat racun atau bersifat korosif.
A. Asam
Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawa asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti pada makanan dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di dalam lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi membunuh kuman.
1. Sifat Asam
a. Rasa Asam
Rasa kecut membuat acar terasa segar dan cocok dipadukan dengan berbagai macam masakan, seperti gulai kambing, opor ayam, dan nasi goreng. Rasa kecut tersebut berasal dari cuka. Cuka merupakan salah satu asam yang kita
kenal dalam kehidupan sehari – hari. Nama cuka dalam ilmu kimia adalah asam asetat (asam etanoat).

b. Mengubah Warna Indikator
Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa senyawa asam. Dengan menggunakan indicator. Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.

c. Menghantarkan Arus Listrik
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam dapat melepaskan ion–ion dalam larutannya yang mampu menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam sulfat yang terdapat pada aki mobil.

d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Asam bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gas hidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakan contoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga menghasilkan gas hydrogen dan senyawa garam.
Reaksi :
Asam + Logam tertentu Garam + Gas Hidrogen

Bila kita mereaksikan dua asam yang berbeda pada logam yang sama, maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Hal itu disebabkan perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.

2. Kekuatan Asam
Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam kuat dan asam lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh jumlah ion hydrogen yang terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah asam yang banyak menghasilkan air dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya), sedangkan asam lemah adalah asam yang sedikit menghasilkan ion dalam larutannya (terionisasi sebagian dalam larutan). Konsentrasi larutan berkaitan dengan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu volume pelarut tertentu. Semakin banyak zat yang terlarut, konsentrasi larutan tersebut semakin tinggi (semakin pekat). Pada larutan encer terdapat sejumlah kecil zat terlarut dalam pelarutnya. Untuk menyatakan konsentrasi larutan lazim digunakan istilah molar (M).

      3. Peranan Asam dalam Kehidupan
Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Dalam bidang industry, asam banyak digunakan, antara lain dalam proses pembuatan pupuk, obat – obatan, bahan peledak, plastik, dan pembersihan permukaan logam – logam tertentu. Selain itu, terdapat beberapa asam organik yang digunakan sebagai pengawet makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat, dan asam benzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam yang akhir – akhir ini menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Asam merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus senyawa kimia tertentu. Asam dapat ditemukan sebagai senyawa murni atau terlarut dalam pelarut tertentu. Sehari – hari, kita sering menjumpai asam sebagai suatu zat yang terlarut dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air) sehingga disebut larutan asam. Bila suatu asam terlarut dalam sejumlah besar volume air, maka kita katakana bahwa konsentrasi asam tersebut rendah atau disebut juga sebagai asam encer. Konsentrasi suatu asam meningkat seiring dengan semakin berkurangnya jumlah air yang melarutkannya.

B. Basa
Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk ammonium hidroksida). Adanya gugus OH inilah yang menyebabkan senyawa basa memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa.
1. Sifat Basa
Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita gunakan untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa akan dipelajari berikut ini:
a. Pahit dan Terasa Licin di Kulit
Salah satu contoh dari basa adalah sabun, rasa licin pada sabun disebabkan oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut. Basa pembuat sabun adalah natrium hidroksida. Selain terasa licin, basa pun memiliki rasa yang pahit. Akan tetapi, kamu tidak dianjurkan untuk memeriksa apakah suatu zat itu suatu basa atau tidak dengan cara menyentuh atau mencicipinya. Hal itu karena basa kuat bersifat korosif yang dapat menyebabkan tanganmu teriritasi dan terbakar.

b. Mengubah Warna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indicator sehingga dapat mengubah warna indicator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.

c. Menghantarkan Arus Listrik
Seperti halnya asam, senyawa basa pun merupakan penghantar listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dalam air.

d. Menetralkan Sifat Asam
Salah satu sifat basa adalah meniadakan atau menghilangkan sifat suatu asam yang direaksikan dengan basa tersebut. Asam yang kita miliki akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam. Apabila basa direaksikan dengan asam, maka akan membentuk garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium hidroksida direaksika dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan air.
Reaksi :
Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 (aq) CaSO4 (aq) + 2H2O (l)

Konsentrasi asam lambung yang terlalu tinggi  dapat dikurangi dengan memakan obat sakit mag. Jadi, pada dasarnya konsentrasi asam pada suatu zat dapat kita kurangi dengan cara menambahkan suatu basa ke dalamnya. Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yang dapat menetralkan asam. Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam,  basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh, pembersih alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau mentega.  Pembersih lantai mengandung ammonia yang dapat membersihkan debu.

2. Kekuatan Basa
Seperti halnya asam, basa pun dapat dibagi menjadi basa lemah dan basa kuat. Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Ingatlah jangan menyentuh basa (murni  ataupun larutannya) sembarangan. Contoh senyawa yang tergolong basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2), sedangkan ammonia (NH3) tergolong sebagai basa lemah. Kaustik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Jadi, kita menggunakan nama kaustik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).

3. Peranan Basa dalam Kehidupan
Basa dapat dengan mudah kita temukan, baik itu di rumah maupun di industri. Ketika kita membuat rumah, kita menggunakan semen. Semen dibuat dari basa kalsium hidroksida. Basa pun dapat kita temukan pada aneka bahan pembersih dan ketika membuat kue. Pada saat membuat kue, kita sering menambahkan baking soda agar kue yang kita buat mengembang. Baking soda merupakan suatu basa.
Beberapa produk kimia yang mengandung asam Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, meskipun Anda telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan dari produk pembersih saluran.
Gambar Pemutih dan pembersih saluran diatas merupakan produk kimia yang mengandung basa.

Tabel 4. Beberapa Asam dan Basa Yang Telah Dikenal
Nama
Didapatkan dalam
Asam
Asam asetat
Asam askorbat
Asam sitrat
Asam borat
Asam karbonat
Asam klorida
Asam nitrat
Asam fosfat
Asam sulfat
Asam tartrat
Asa malat
Asam formiat
Asam laktat
Asam benzoat
Basa
Alumunium hidroksida
Kalsium hidroksida
Magnesium hidroksida
Natrium hidroksida

Larutan cuka
Jeruk, tomat, sayuran
Jeruk
Larutan pencuci mata
Minuman berkarbonasi
Asam lambung, obat  tetes mata
Pupuk, peledak (TNT)
Deterjen, pupuk
Baterai mobil, pupuk
Anggur
Apel
Sengatan lebah
Keju
Bahan pengawet makanan

Deoderan, antasid
Pabrik mortar dan plester
Obat urus-urus dan antasid
Pembersih saluran pipa air, bahan sabun

C. Sifat Keasaman dan Kebasaan suatu Zat
Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat tersebut termasuk asam atau basa, maka bagaimanakah cara kita mengetahui sifat keasaman atau kebasaan zat tersebut? Kita tidak selalu dapat menggunakan indra kita untuk memastikan dengan aman suatu zat termasuk asam atau basa. Ingat, beberapa asam dan bas sangat berbahaya. Skala pH (power of hydrogen) berkisar dari 10 sampai 14. Nilai 7  menunjukkan suatu zat bersifat netral (tidak asam-tidak basa). Suatu asam memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH mendekati angka 0, maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan jika nilai pH suatu zat mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah (berkurang). Senyawa basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7. Semakin nilai pH mendekati nilai 14, tingkat kebasaannya semakin kuat. Sekarang kamu mengetahui mengapa kita mengenal asam kuat, asam lemah dan basa kuat, basa lemah.

D. Indikator
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, larutan asam dan basa akan memberikan warna tertentu apabila direaksikan dengan indicator. Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indicator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa. Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam
atau basa. Beberapa indicator terbuat dari zat warna alami tanaman, tetapi ada juga beberapa indicator yang dibuat secara sintesis di laboratorium.
Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus karena praktis dan harganya murah. Kita mengenal dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan biru.

Indikator
Larutan netral
Larutan asam
Larutan basa
Lakmus merah
Lakmus biru
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
Biru

Beberapa jenis tanaman dapat pula dijadikan sebagai indicator. Salah satu tanaman yang dapat pula dijadikan sebagai indicator adalah tanaman bunga hydrangea. Warna bunga hydrangea bergantung pada keasaman tanah. Bunga hydrangea yang berwarna merah jambu (pink) akan berubah menjadi biru apabila ditanam di tanah yang terlalu asam. Lakmus dan bunga hydrangea merupakan salah satu contoh indicator pH.
Syarat dapat tidaknya suatu zat dijadikan indicator asam basa adalah terjadinya perubahan warna apabila suatu indicator diteteskan pada larutan asam dan larutan basa. Untuk menguji sifat asam basa suatu zat selalu digunakan dalam bentuk larutan, karena dalam bentuk larutan sifat pembawaan asam dan basa lebih mudah dideteksi. Berikut adalah indicator pH yang sering kita gunakan di laboratorium. Indikator tersebut menunjukkan perubahan warna lerutan pada rentang pH tertentu.

No
Nama
Indikator Range
Perubahan warna

1.
2.
3.
4.
5.
Fenoftalein
Metil Oranye
Metil Merah
Bromtimol biru
Metil biru
8,3 – 10
3,2 – 4,4
4,8 – 6,0
6,0 – 7,6
10,6-13,4
Tak berwarna-merah muda
Merah-kuning
Merah-kuning
Kuning-biru
Biru-ungu

Salah satu indicator yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik adalah indicator universal. Indikator universal adalah indicator yang terdiri atas berbagai macam indicator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada juga yang berupa kertas. Paket indicator universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1-14.
Cara menggunakan indicator universal adalah sebagai berikut :
1. Celupkan kertas indicator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai pH-nya atau meneteskan indicator universal pada larutan yang diselidiki
2. Amati perubahan warna yang terjadi
3. Bandingkan perubahan warna dengan warna standar.


Reaksi Asam, Basa dan Garam dengan Indikator
Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Untuk mengidentifikasi sifat dari asam, basa dan garam dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami. Secara sederhana, kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dari larutan asam, basa dan garam (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil merah, dan metil jingga. Warna-warna kertas lakmus dan larutan indikator dalam larutan asam, larutan basa dan larutan yang bersifat netral ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Warna Lakmus dalam Larutan Yang Bersifat Asam, Basa dan Netral
Indikator
Larutan asam
Larutan basa
Larutan garam
Lakmus merah
Lakmus biru
Fenollftalein (PP)
Metil Merah MM)
Metil Jingga (MJ)
Merah
Merah
Tidak berwarna
Merah
Merah
Biru
Biru
Meah
Kuning
Kuning
Merah
Biru
Tidak berwarna
Kuning
Kuning

Berbagai bahan tumbuhan yang berwarna, seperti daun mahkota bunga (kembang sepatu, bogenvil, mawar dan lain-lain) kunyit, kulit manggis dan kubis ungu juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak bahan-bahan ini dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.

Walaupun reaksi asam basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam tergantung pada kekuatan relatif asam basa penyusunnya. Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral. Garam dari asam kuat dan  basa lemah bersifat asam; sedangkan garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa. Contoh: NaCl bersifat netral, NH4Cl bersifat asam, dan CH3COONa bersifat basa.


Materi fisika yang dapat ditinjau:

1.      Zat padat, cair, dan gas

Materi kimia yang dapat ditinjau:

1.      Unsur, senyawa, dan campuran
2.      Campuran homogen dan heterogen
3.      Sifat asam dan basa






















BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian makalah diatas, maka dapat disimpulkan, yaitu :
·         Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami
          Pada kesehatan
·         Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.

          Pada ekosistem
·         Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
·         Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
·         Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
·         Semua zat menempati  ruang, mempunyai  massa, dan dapat berada  dalam  wujud  yang  berbeda. Pada dasarnya ada tiga wujud  zat: padat,  cair, dan gas.
·         Campuran adalah zat yang terbentuk dari beberapa jenis zat, yang sifat-sifat zat pembentuknya tetap (masih ada).
3.2 Saran
            Didalam pembuatan makalah ini penulis mempunyai saran yang bertujuan untuk membangun, yaitu: didalam kehidupan sehari – hari kita sebaiknya terus menjaga lingkungan sekitar kita supaya tidak tercemar oleh limbah pabrik atau limbah rumah tangga, sehhingga pencemaran tanah dapat dicegah.



DAFTAR PUSTAKA

·         Anonim. 2011. Pencemaran Tanah. (online). http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you-know/lingkungan/304-pencemaran-tanah. Diakses pada tanggal 11 Maret 2001.
·         Anonim. 2011. Pencemaran Tanah. http://www.scribd.com/doc/27705754/pencemaran-tanah. diakses pada tanggal 11 Maret 2001.
·         Dwiyatmo B, Kus. 2007 . pencemaran lingkungan dan penangannya. Yogyakarta : PT Citra Aji Parma.





BAB I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
            Kita semua tahu Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan sumber daya alamnya. Salah satu kekayaan tersebut, Indonesia memiliki tanah yang sangat subur karena berada di kawasan yang umurnya masih muda, sehingga di dalamnya banyak terdapat gunung-gunung berapi yang mampu mengembalikan permukaan muda kembali yang kaya akan unsur hara.

            Namun seiring berjalannya waktu, kesuburan yang dimiliki oleh tanah Indonesia banyak yang digunakan sesuai aturan yang berlaku tanpa memperhatikan dampak jangka panjang yang dihasilkan dari pengolahan tanah tersebut. Salah satu diantaranya, penyelenggaraan pembangunan Pembangunan kawasan industri di daerah-daerah pertanian dan sekitarnya menyebabkan berkurangnya luas areal pertanian, pencemaran tanah dan badan air yang dapat menurunkan kualitas dan kuantitas hasil/produk pertanian, terganggunya kenyamanan dan kesehatan manusia atau makhluk hidup lain. 

            Sedangkan kegiatan pertambangan menyebabkan kerusakan tanah, erosi dan sedimentasi, serta kekeringan. Kerusakan akibat kegiatan pertambangan adalah berubah atau hilangnya bentuk permukaan bumi (landscape), terutama pertambangan yang dilakukan secara terbuka (opened mining) meninggalkan lubang-lubang besar di permukaan bumi.
            Tanah merupakan tempat penampungan berbagai bahan kimia. banyak dari gas SO2 yang dihasilkan dari perubahan bahan bakar batu bara atau bensin berakhir dengan sulfat yang masuk ke dalam tanah atau tertampung di atas tanah. Tanah juga sebagai tempat penampungan banyak limbah-limbah dari rembesan penumpukan tanah (landfill), kolam lumpur (lagoon), dan sumber-sumber lainnya. Dalam beberapa kasus, lahan pertanian dari bahan-bahan organik berbahaya yang dapat mengurai juga  merupakan tempat pembuangan yang menyebabkan pencemaran tanah terjadi. Mikroorganisme tanah  melalui aktivtasnya dapat menghilangkan CO dari atmosfir. Oleh karena itu tanah merupakan tempat penampungan dari karbon monoksida.
            Degradasi kimia dari pestisida telah dibuktikan secara eksperimen dalam tanah yang telah disterilkan dari semua aktivitas mikroba. Sejumlah pestisida mengalami reaksi fotokimia, yaitu suatu reaksi yang berlangsung dengan terjadinya absorbsi dari cahaya. Dari reaksi ini dihasilkan terutama isomer-isomer dari pestisida yang terlibat reaksi.
1.2  Rumusan Masalah
1.2.1        Apakah pengertian dari pencemaran tanah ?
1.2.2        Apakah dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran ?
1.2.3        Bagaimana cara mengatasi masalah pencemaran tanah ?
1.2.4        Apa saja senyawa / zat yang terkandung dalam tanah ?
1.2.5        Bagaimana cara menentukan sifat keasaman tanah ?

1.3  Tujuan
1.3.1        Mengetahui pengertian dari pencemaran tanah
1.3.2        Mengetahui dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran
1.3.3        Mengetahui cara mengatasi masalah pencemaran tanah
1.3.4        Mengetahui senyawa / zat yang terkadung dalam tanah
1.3.5        Mengetahui cara menentukan sifat keasaman tanah

1.4  Manfaat
            Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :
1.      Memberikan pengarahan kepada masyarakat supaya menjaga kondisi lingkungan sekitar
2.      Memberikan pengetahuan kepada masyarakat mengenai dampak  dari pencemaran tanah




BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Pengertian dari pencemaran tanah
            Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami. Tanah merupakan bagian penting dalam menunjang kehidupan makhluk hidup di muka bumi. Seperti kita ketahui rantai makanan bermula dari tumbuhan. Manusia, hewan hidup dari tumbuhan. Memang ada tumbuhan dan hewan yang hidup di laut, tetapi sebagian besar dari makanan kita berasal dari permukaan tanah. 

            Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial, penggunaan pestisida, masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan, zat kimia, atau limbah. air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat.

            Jika suatu zat berbahaya telah mencemari permukaan tanah, maka ia dapat menguap, tersapu air hujan dan atau masuk ke dalam tanah. Pencemaran yang masuk ke dalam tanah kemudian terendap sebagai zat kimia beracun di tanah. Zat beracun di tanah tersebut dapat berdampak langsung kepada manusia ketika bersentuhan atau dapat mencemari air tanah dan udara di atasnya.

            Sumber pencemar tanah, karena pencemaran tanah tidak jauh beda atau bisa dikatakan mempunyai hubungan erat dengan pencemaran udara dan pencemaran air, maka sumber pencemar udara dan sumber pencemar air pada umumnya juga merupakan sumber pencemar tanah. 

            Sebagai contoh gas-gas oksida karbon, oksida nitrogen, oksida belerang yang menjadi bahan pencemar udara yang larut dalam air hujan dan turun ke tanah dapat menyebabkan terjadinya hujan asam sehingga menimbulkan terjadinya pencemaran pada tanah.

            Air permukaan tanah yang mengandung bahan pencemar misalnya tercemari zat radioaktif, logam berat dalam limbah industri, sampah rumah tangga, limbah rumah sakit, sisa-sisa pupuk dan pestisida dari daerah pertanian, limbah deterjen, akhirnya juga dapat menyebabkan terjadinya pencemaran pada tanah daerah tempat air permukaan ataupun tanah daerah yang dilalui air permukaan tanah yang tercemar tersebut. Maka sumber bahan pencemar tanah dapat dikelompokkan juga menjadi sumber pencemar yang berasal dari, sampah rumah tangga, sampah pasar, sampah rumah sakit, gunung berapi yang meletus / kendaraan bermotor dan limbah industri.

2.2 Dampak yang ditimbulkan oleh pencemaran
Pada kesehatan
            Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena. Kromium, berbagai macam pestisida dan herbisida merupakan bahan karsinogenik untuk semua populasi. Timbal sangat berbahaya pada anak-anak, karena dapat menyebabkan kerusakan otak, serta kerusakan ginjal pada seluruh populasi.
            Paparan kronis (terus-menerus) terhadap benzena pada konsentrasi tertentu dapat meningkatkan kemungkinan terkena leukemia. Merkuri (air raksa) dan siklodiena dikenal dapat menyebabkan kerusakan ginjal, beberapa bahkan tidak dapat diobati. PCB dan siklodiena terkait pada keracunan hati. Organofosfat dan karmabat dapat dapat menyebabkan ganguan pada saraf otot. Berbagai pelarut yang mengandung klorin merangsang perubahan pada hati dan ginjal serta penurunan sistem saraf pusat. Terdapat beberapa macam dampak kesehatan yang tampak seperti sakit kepala, pusing, letih, iritasi mata dan ruam kulit untuk paparan bahan kimia yang disebut di atas. Yang jelas, pada dosis yang besar, pencemaran tanah dapat menyebabkan kematian.
Pada ekosistem
            Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan, yang dapat memberi akibat yang besar terhadap predator atau tingkatan lain dari rantai makanan tersebut. Bahkan jika efek kimia pada bentuk kehidupan terbawah tersebut rendah, bagian bawah piramida makanan dapat menelan bahan kimia asing yang lama-kelamaan akan terkonsentrasi pada makhluk-makhluk penghuni piramida atas. Banyak dari efek-efek ini terlihat pada saat ini, seperti konsentrasi DDT pada burung menyebabkan rapuhnya cangkang telur, meningkatnya tingkat kematian anakan dan kemungkinan hilangnya spesies tersebut.
            Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman di mana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.
2.3 Cara mengatasi masalah pencemaran tanah

Remediasi

            Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-site adalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi.
Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi

            Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air).

2.4 Senyawa/zat yang terkandung dalam tanah

      TINJAUAN FISIKA DAN KIMIA
a. Materi fisika yang dapat ditinjau
                  Semua zat menempati  ruang, mempunyai  massa, dan dapat berada  dalam  wujud  yang  berbeda. Pada dasarnya ada tiga wujud  zat: padat,  cair, dan gas. Wujud dari  suatu zat tergantung pada suhunya.
Perhatikan Gambar 1, senyawa H2O pada suhu kamar berupa air (wujud cair), pada suhu rendah berupa es (wujud padat), dan pada suhu tinggi berubah menjadi uap (wujud gas).
Gambar 1. Senyawa H2O dalam bentuk padat, cair, dan gas yang terdapat di alam.

Padat
Setiap wujud zat mempunyai sifat-sifat khusus yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi zat tersebut, sebagaimana yang akan kamu pelajari. Bolpoin, pensil, spidol, dan batuan, seperti yang ditunjukkan Gambar 2 termasuk zat padat. Setiap zat padat mempunyai bentuk  dan volume yang tetap. Sebagai contoh, pensilmu tetap berbentuk pensil meskipun ada pada tanganmu atau dimasukkan ke dalam gelas. Karena tidak ada tekanan yang dapat memampatkan  pensil hingga menempati  ruang  yang lebih kecil,  maka pensil itu memiliki  volume  tetap. Perlu diketahui, bahwa partikel-partikel kecil yang menyusun semua zat senantiasa bergerak secara terus-menerus. Gagasan ini disebut teori kinetik zat.
Gambar 2. Bolpoin, pensil, spidol, dan batuan merupakan contoh benda yang termasuk zat padat. Sebutkan tiga contoh benda padat lainnya.

Partikel-partikel zat padat saling berdekatan dan terikat kuat oleh gaya antar partikel-partikel itu. Hal ini menyebabkan volume zat padat tidak dapat dimampatkan menjadi lebih kecil. Partikel-partikel itu mampu menggetarkan tetangga dekatnya, namun tidak mempunyai energi yang cukup untuk keluar dari posisinya atau melepaskan diri dari ikatannya. Hal ini menjelaskan mengapa zat padat dapat mempertahankan bentuknya. Gambar 3 menunjukkan model partikel-partikel zat padat.
      Gambar 3 Dalam model zat padat, partikel-partikel terhubung oleh suatu rangkaian pegas-pegas khayal. Pegas-pegas itu memungkinkan masing-masing partikel untuk bergetar.



      Zat Padat  Kristal
Pada kebanyakan zat padat, partikel-partikelnya tertata secara teratur dan berulang. Zat padat yang demikian disebut kristal. Jenis  zat padat yang berbeda, mempunyai bentuk   kristal yang berbeda pula. Pada obyek yang diperbesar seperti yang ditunjukkan pada Gambar 4,  kamu dapat   melihat  bahwa kristal  garam  dapur  berupa  kubus-kubus  kecil.  Es merupakan kristal air yang mempunyai  bentuk heksagonal.
      Gambar 4 Meskipun partikel-partikel dalam kristal ini digetarkan, namun partikel-partikel tersebut tidak dapat keluar  dari posisinya.


      Zat Padat  Bukan Kristal
Beberapa bahan, seperti kaca, beberapa plastik, dan beberapa jenis lilin, tampak sebagai zat padat,  namun bukan kristal. Bahan-bahan tersebut  disebut zat padat  amorf. Kata amorf  berarti “tidak mempunyai bentuk.” Banyak ilmuwan berpendapat  bahwa beberapa bahan bukan kristal itu seharusnya digolongkan sebagai cairan kental.

      Cair
Jika  kamu memanaskan es batu di dalam gelas, maka es itu segera berubah menjadi cair,  dan  bentuknya sama seperti  bentuk gelasnya.  Zat cair  mengalir dan bentuknya sama seperti  bentuk wadahnya. Walaupun demikian, seperti  halnya zat padat, zat cair tidak dapat dimampatkan sehingga  volumenya menjadi lebih kecil. Jika kamu menekan ke bawah  satu liter air dengan tanganmu, volumenya akan tetap sebesar satu  liter.

      Gerak Lebih Banyak
Jus yang dituangkan ke dalam sebuah gelas pada Gambar 3.5 akan mengambil  bentuk seperti gelas tersebut. Mengapa demikian? Teori  kinetik zat selain menjelaskan sifat zat padat,  juga menjelaskan sifat zat cair. Karena zat cair tidak dapat dimampatkan,  partikel-partikelnya juga harus  saling  berdekatan   rapat. Berbeda dengan zat padat, partikel-partikel zat cair  mempunyai  energi  yang  cukup untuk berpindah atau mengembara. Gerak partikel-partikel ini menyebabkan zat cair  mengalir dan mengambil  bentuk seperti wadahnya. Karena partikel-partikel zat cair saling berdekatan rapat, hampir serapat partikel-partikel zat padat, zat cair juga mempunyai volume yang tetap.  Jika kamu menuang 1 liter minyak goreng ke dalam botol 2 liter,  minyak goreng itu tidak akan menyebar  memenuhi isi botol  tersebut. Demikian juga, kamu tidak dapat memaksa 1 liter minyak goreng ke dalam sebuah wadah setengah liter. Dua bejana (gelas ukur) pada Gambar 3.6 berisi zat cair  dengan volume sama.
Gambar 3.6 Meskipun volumenya tidak berubah, bentuk zat cair bergantung pada bentuk wadahnya.


Gas
Kamu mungkin pernah memompa udara ke dalam bola  voli,  ban sepeda,  atau meniup balon dan memperhatikan bahwa udara mengambil bentuk sama dengan bentuk benda itu. Gas dapat memuai atau  menyusut mengisi ruang  yang tersedia dan dapat dimampatkan ke tempat yang lebih kecil. Gas mempunyai bentuk  dan volume yang tidak tetap.
Menurut teori kinetik zat, partikel-partikel gas mempunyai energi yang  cukup untuk memisahkan diri dari  partikel - partikel lainnya. Oleh karena itu, partikel - partikel tersebut  bebas  bergerak ke segala arah sampai gas menyebar merata ke seluruh wadahnya. Karena partikel-partikel gas tidak saling  berdekatan rapat, maka partikel-partikel itu  dapat  juga dimampatkan ke dalam ruangan  yang lebih kecil. Ketika kamu memompa ban sepeda, seperti ditunjukkan pada Gambar 7, berarti kamu  memaksakan berulang-ulang  partikel-partikel udara masuk ke dalam ban sepeda tersebut.
Gambar 7 Partikel-partikel udara bergerak terusmenerus menumbuk dinding dalam ban sehingga karena gaya gerak partikel itu, ban tetap  menggelembung.

Hubungan antara partikel-partikel dan energi dalam zat padat, cair, dan gas dijelaskan pada Gambar 8.

     
Gambar 8 Energi partikel berbeda untuk setiap wujud zat.

a)      Pada wujud gas, partikel-partikel mempunyai energi yang cukup untuk melawan gaya tarik yang mengikat partikel-partikel itu.
b)      Partikel-partikel yang menyusun  zat cair tidak mempunyai energi cukup untuk melawan seluruh gaya tarik, namun partikelpartikel itu mempunyai energi yang cukup untuk bergerak mengembara.
c)      Zat padat tersusun dari partikel-partikel yang tidak mempunyai cukup energi untuk mengembara. Bagaimanakah ketidak cukupan energi itu mempengaruhi bentuk zat padat?

2.5 Cara menentukan sifat keasaman tanah

b. Materi kimia yang dapat ditinjau
Pengertian Campuran
Campuran adalah zat yang terbentuk dari beberapa jenis zat, yang sifat-sifat zat pembentuknya tetap (masih ada)
Contoh :
1. Larutan gula, terbentuk oleh air dan gula, sifat gulanya masih ada dalam larutan yang ditunjukkan rasa larutan manis
2.Uap kapur barus dalam udara, bau kapur barus masih bisa tercium
Campuran homogen (materi homogen)
Materi homogen adalah campuran jika batas zat-zat penyusunnya tidak nampak dan masing-masing partikel zatnya tersebar merata.
Contoh :
1. Emas 22 karat terbentuk oleh perak dan emas, tetapi logam perak dan emas tidak nampak dalam materi homogen tersebut.
2. Larutan oralit terbentuk oleh air, gula dan garam. Pada larutan ini komponen penyusunnya tidak nampak
Campuran heterogen (materi heterogen)
Materi heterogen adalah zat yang terbentuk oleh beberapa jenis zat yang batas zat penyusunnya masih dapat dilihat atau dikenal dan sifat-sifat zat penyusunnya masih ada.
Contoh :
1. Campuran yang terbentuk oleh air dan minyak goreng. Dalam campuran ini, minyak dan airnya dapat dilihat dengan jelas
2. Gula pasir dimasukkan kedalam gelas yang berisi air hangat, gula larut rasa larutan dibagian bawah lebih manis dari pada dibagian permukaan
3. Suatu materi terbentuk oleh semen, batu kerikil dan batu pasir. Jika materi itu dibelah, maka semen, batu pasir dan batu kerikilnya akan nampak jelas.
Dalam kimia, larutan adalah campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven. Komposisi zat terlarut dan pelarut dalam larutan dinyatakan dalam konsentrasi larutan, sedangkan proses pencampuran zat terlarut dan pelarut membentuk larutan disebut pelarutan atau solvasi. Sementara itu, secara kualitatif, komposisi larutan dapat dinyatakan sebagai encer (berkonsentrasi rendah) atau pekat (berkonsentrasi tinggi).
Bila komponen zat terlarut ditambahkan terus-menerus ke dalam pelarut, pada suatu titik komponen yang ditambahkan tidak akan dapat larut lagi. Misalnya, jika zat terlarutnya berupa padatan dan pelarutnya berupa cairan, pada suatu titik padatan tersebut tidak dapat larut lagi dan terbentuklah endapan. Jumlah zat terlarut dalam larutan tersebut adalah maksimal, dan larutannya disebut sebagai larutan jenuh. Titik tercapainya keadaan jenuh larutan sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor lingkungan, seperti suhu, tekanan, dan kontaminasi. Secara umum, kelarutan suatu zat (yaitu jumlah suatu zat yang dapat terlarut dalam pelarut tertentu) sebanding terhadap suhu.

Sifat-sifat Asam, Basa dan Garam
Asam, basa dan garam merupakan zat kimia yang memiliki sifat-sifat yang dapat membantu kita untuk membedakannya. Karena pada umumnya asam bersifat masam dan basa berasa agak pahit. Akan tetapi rasa sebaiknya jangan dipergunakan untuk menguji adanya asam atau basa, karena Anda tidak boleh begitu saja mencicipi zat-zat kimia yang belum dikenal karena banyak diantaranya yang bersifat racun atau bersifat korosif.
A. Asam
Asam berkaitan dengan salah satu tanggapan indra pengecap kita terhadap suatu rasa masam. Kata asam berasal dari bahasa Latin, yaitu acidus yang berarti masam. Secara kimia, kita dapat mendefinisikan asam sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidrogen ketika larut dalam pelarut (biasanya air). Senyawa asam banyak kita temukan dalam kehidupan sehari – hari, seperti pada makanan dan minuman. Selain itu, senyawa asam dapat pula kita temukan di dalam lambung. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang berfungsi membunuh kuman.
1. Sifat Asam
a. Rasa Asam
Rasa kecut membuat acar terasa segar dan cocok dipadukan dengan berbagai macam masakan, seperti gulai kambing, opor ayam, dan nasi goreng. Rasa kecut tersebut berasal dari cuka. Cuka merupakan salah satu asam yang kita
kenal dalam kehidupan sehari – hari. Nama cuka dalam ilmu kimia adalah asam asetat (asam etanoat).

b. Mengubah Warna Indikator
Selain rasa asam yang kecut, sifat asam yang lain dapat mengubah warna beberapa zat alami ataupun buatan. Sifat inilah yang selanjutnya akan digunakan untuk mengidentifikasikan sifat asam dari beberapa senyawa asam. Dengan menggunakan indicator. Indikator yang sering digunakan adalah kertas lakmus biru menjadi merah, sedangkan kertas lakmus merah akan tetap berwarna merah.

c. Menghantarkan Arus Listrik
Asam dapat menghantarkan arus listrik. Hal itu dikarenakan asam dapat melepaskan ion–ion dalam larutannya yang mampu menghantarkan arus listrik. Asam kuat merupakan elektrolit yang baik. Semakin kuat suatu asam, akan semakin baik pula daya hantar listriknya. (memiliki sifat elektrolit yang baik). Contohnya adalah asam sulfat yang terdapat pada aki mobil.

d. Bereaksi dengan Logam Menghasilkan Gas Hidrogen
Asam bereaksi dengan beberapa jenis logam menghasilkan gas hidrogen. Logam magnesium, besi, tembaga dan seng merupakan contoh logam yang dapat bereaksi dengan asam sehingga menghasilkan gas hydrogen dan senyawa garam.
Reaksi :
Asam + Logam tertentu Garam + Gas Hidrogen

Bila kita mereaksikan dua asam yang berbeda pada logam yang sama, maka kita akan memperoleh hasil yang berbeda. Hal itu disebabkan perbedaan kekuatan asam yang kita gunakan.

2. Kekuatan Asam
Berdasarkan sifat kuat lemahnya asam, kita mengenal adanya asam kuat dan asam lemah. Kuat lemahnya suatu asam ditentukan oleh jumlah ion hydrogen yang terionisasi dalam larutan. Asam kuat adalah asam yang banyak menghasilkan air dalam larutannya (asam yang terionisasi sempurna dalam larutannya), sedangkan asam lemah adalah asam yang sedikit menghasilkan ion dalam larutannya (terionisasi sebagian dalam larutan). Konsentrasi larutan berkaitan dengan banyaknya zat yang terlarut dalam suatu volume pelarut tertentu. Semakin banyak zat yang terlarut, konsentrasi larutan tersebut semakin tinggi (semakin pekat). Pada larutan encer terdapat sejumlah kecil zat terlarut dalam pelarutnya. Untuk menyatakan konsentrasi larutan lazim digunakan istilah molar (M).

      3. Peranan Asam dalam Kehidupan
Asam merupakan salah satu senyawa yang mempunyai peranan penting dalam kehidupan. Dalam bidang industry, asam banyak digunakan, antara lain dalam proses pembuatan pupuk, obat – obatan, bahan peledak, plastik, dan pembersihan permukaan logam – logam tertentu. Selain itu, terdapat beberapa asam organik yang digunakan sebagai pengawet makanan, seperti asam asetat, asam askorbat, asam propanoat, dan asam benzoate. Kebanyakan asam organik merupakan asam lemah. Meskipun asam adalah senyawa yang sangat berguna, tetapi asam juga dapat menyebabkan berbagai kerusakan karena sifatnya yang korosif. Salah satunya adalah peristiwa hujan asam yang akhir – akhir ini menimbulkan masalah lingkungan yang serius. Asam merupakan senyawa kimia yang mempunyai rumus senyawa kimia tertentu. Asam dapat ditemukan sebagai senyawa murni atau terlarut dalam pelarut tertentu. Sehari – hari, kita sering menjumpai asam sebagai suatu zat yang terlarut dalam suatu pelarut tertentu (biasanya air) sehingga disebut larutan asam. Bila suatu asam terlarut dalam sejumlah besar volume air, maka kita katakana bahwa konsentrasi asam tersebut rendah atau disebut juga sebagai asam encer. Konsentrasi suatu asam meningkat seiring dengan semakin berkurangnya jumlah air yang melarutkannya.

B. Basa
Secara kimia, kita dapat mengidentifikasikan basa sebagai senyawa yang menghasilkan ion hidroksida (OH-) ketika larut dalam pelarut air. Perhatikanlah bahwa rumus senyawa basa selalu memiliki gugus OH (kecuali untuk ammonium hidroksida). Adanya gugus OH inilah yang menyebabkan senyawa basa memiliki sifat – sifat khas sebagai suatu basa.
1. Sifat Basa
Seperti halnya asam, basa pun memiliki beberapa sifat yang dapat kita gunakan untuk pengidentifikasian. Beberapa sifat basa akan dipelajari berikut ini:
a. Pahit dan Terasa Licin di Kulit
Salah satu contoh dari basa adalah sabun, rasa licin pada sabun disebabkan oleh basa yang terdapat pada sabun tersebut. Basa pembuat sabun adalah natrium hidroksida. Selain terasa licin, basa pun memiliki rasa yang pahit. Akan tetapi, kamu tidak dianjurkan untuk memeriksa apakah suatu zat itu suatu basa atau tidak dengan cara menyentuh atau mencicipinya. Hal itu karena basa kuat bersifat korosif yang dapat menyebabkan tanganmu teriritasi dan terbakar.

b. Mengubah Warna Indikator
Seperti halnya asam, larutan basa pun akan bereaksi dengan indicator sehingga dapat mengubah warna indicator tersebut. Basa akan mengubah warna kertas lakmus merah menjadi biru, sedangkan lakmus biru akan tetap berwarna biru.

c. Menghantarkan Arus Listrik
Seperti halnya asam, senyawa basa pun merupakan penghantar listrik yang baik, khususnya basa kuat. Basa kuat mudah terionisasi dalam air.

d. Menetralkan Sifat Asam
Salah satu sifat basa adalah meniadakan atau menghilangkan sifat suatu asam yang direaksikan dengan basa tersebut. Asam yang kita miliki akan berkurang sifat keasamannya, bahkan dapat berubah menjadi tidak asam. Apabila basa direaksikan dengan asam, maka akan membentuk garam dan air. Reaksi itu disebut dengan reaksi penetralan (netralisasi). Sebagai contohnya adalah kalsium hidroksida direaksika dengan asam sulfat akan membentuk kalsium sulfat dan air.
Reaksi :
Kalsium Hidroksida + Asam Sulfat Kalsium Sulfat + Air
Ca(OH)2 (aq) + H2SO4 (aq) CaSO4 (aq) + 2H2O (l)

Konsentrasi asam lambung yang terlalu tinggi  dapat dikurangi dengan memakan obat sakit mag. Jadi, pada dasarnya konsentrasi asam pada suatu zat dapat kita kurangi dengan cara menambahkan suatu basa ke dalamnya. Basa merupakan istilah kimia yang digunakan untuk semua zat yang dapat menetralkan asam. Selain karena kemampuan basa yang dapat menetralkan asam,  basa pun memiliki kemampuan untuk melarutkan minyak dan debu sehingga basa digunakan untuk berbagai keperluan. Sebagai contoh, pembersih alat dapur yang ada di pasaran mengandung natrium hidroksida yang berfungsi membersihkan noda minyak atau mentega.  Pembersih lantai mengandung ammonia yang dapat membersihkan debu.

2. Kekuatan Basa
Seperti halnya asam, basa pun dapat dibagi menjadi basa lemah dan basa kuat. Kekuatan basa sangat bergantung pada kemampuan basa tersebut melepaskan ion OH- dalam larutan dan konsentrasi larutan basa tersebut. Basa kuat bersifat korosif. Ingatlah jangan menyentuh basa (murni  ataupun larutannya) sembarangan. Contoh senyawa yang tergolong basa kuat adalah natrium hidroksida (NaOH), kalium hidroksida (KOH), dan kalsium hidroksida (Ca(OH)2), sedangkan ammonia (NH3) tergolong sebagai basa lemah. Kaustik merupakan istilah yang digunakan untuk basa kuat. Jadi, kita menggunakan nama kaustik soda untuk natrium hidroksida (NaOH) dan kalium hidroksida (KOH).

3. Peranan Basa dalam Kehidupan
Basa dapat dengan mudah kita temukan, baik itu di rumah maupun di industri. Ketika kita membuat rumah, kita menggunakan semen. Semen dibuat dari basa kalsium hidroksida. Basa pun dapat kita temukan pada aneka bahan pembersih dan ketika membuat kue. Pada saat membuat kue, kita sering menambahkan baking soda agar kue yang kita buat mengembang. Baking soda merupakan suatu basa.
Beberapa produk kimia yang mengandung asam Seperti halnya rasa, sentuhan bukan merupakan cara yang aman untuk menguji basa, meskipun Anda telah terbiasa dengan sentuhan sabun saat mandi atau mencuci. Basa (seperti sabun) bersifat alkali, bereaksi dengan protein di dalam kulit sehingga sel-sel kulit akan mengalami pergantian. Reaksi ini merupakan bagian dari rasa licin yang diberikan oleh sabun, yang sama halnya dengan proses pembersihan dari produk pembersih saluran.
Gambar Pemutih dan pembersih saluran diatas merupakan produk kimia yang mengandung basa.

Tabel 4. Beberapa Asam dan Basa Yang Telah Dikenal
Nama
Didapatkan dalam
Asam
Asam asetat
Asam askorbat
Asam sitrat
Asam borat
Asam karbonat
Asam klorida
Asam nitrat
Asam fosfat
Asam sulfat
Asam tartrat
Asa malat
Asam formiat
Asam laktat
Asam benzoat
Basa
Alumunium hidroksida
Kalsium hidroksida
Magnesium hidroksida
Natrium hidroksida

Larutan cuka
Jeruk, tomat, sayuran
Jeruk
Larutan pencuci mata
Minuman berkarbonasi
Asam lambung, obat  tetes mata
Pupuk, peledak (TNT)
Deterjen, pupuk
Baterai mobil, pupuk
Anggur
Apel
Sengatan lebah
Keju
Bahan pengawet makanan

Deoderan, antasid
Pabrik mortar dan plester
Obat urus-urus dan antasid
Pembersih saluran pipa air, bahan sabun

C. Sifat Keasaman dan Kebasaan suatu Zat
Apabila kita memiliki beberapa zat dan kita tidak mengetahui zat tersebut termasuk asam atau basa, maka bagaimanakah cara kita mengetahui sifat keasaman atau kebasaan zat tersebut? Kita tidak selalu dapat menggunakan indra kita untuk memastikan dengan aman suatu zat termasuk asam atau basa. Ingat, beberapa asam dan bas sangat berbahaya. Skala pH (power of hydrogen) berkisar dari 10 sampai 14. Nilai 7  menunjukkan suatu zat bersifat netral (tidak asam-tidak basa). Suatu asam memiliki nilai pH yang lebih kecil dari 7. Semakin nilai pH mendekati angka 0, maka tingkat keasamannya semakin kuat, sedangkan jika nilai pH suatu zat mendekati 7, maka tingkat keasamannya semakin lemah (berkurang). Senyawa basa memiliki nilai pH yang lebih besar dari 7. Semakin nilai pH mendekati nilai 14, tingkat kebasaannya semakin kuat. Sekarang kamu mengetahui mengapa kita mengenal asam kuat, asam lemah dan basa kuat, basa lemah.

D. Indikator
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, larutan asam dan basa akan memberikan warna tertentu apabila direaksikan dengan indicator. Indikator adalah suatu senyawa kompleks yang dapat bereaksi dengan asam dan basa. Dengan indicator, kita dapat mengetahui suatu zat bersifat asam dan basa. Indikator juga dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kekuatan suatu asam
atau basa. Beberapa indicator terbuat dari zat warna alami tanaman, tetapi ada juga beberapa indicator yang dibuat secara sintesis di laboratorium.
Indikator yang sering tersedia di laboratorium adalah kertas lakmus karena praktis dan harganya murah. Kita mengenal dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus merah dan biru.

Indikator
Larutan netral
Larutan asam
Larutan basa
Lakmus merah
Lakmus biru
Merah
Biru
Merah
Merah
Biru
Biru

Beberapa jenis tanaman dapat pula dijadikan sebagai indicator. Salah satu tanaman yang dapat pula dijadikan sebagai indicator adalah tanaman bunga hydrangea. Warna bunga hydrangea bergantung pada keasaman tanah. Bunga hydrangea yang berwarna merah jambu (pink) akan berubah menjadi biru apabila ditanam di tanah yang terlalu asam. Lakmus dan bunga hydrangea merupakan salah satu contoh indicator pH.
Syarat dapat tidaknya suatu zat dijadikan indicator asam basa adalah terjadinya perubahan warna apabila suatu indicator diteteskan pada larutan asam dan larutan basa. Untuk menguji sifat asam basa suatu zat selalu digunakan dalam bentuk larutan, karena dalam bentuk larutan sifat pembawaan asam dan basa lebih mudah dideteksi. Berikut adalah indicator pH yang sering kita gunakan di laboratorium. Indikator tersebut menunjukkan perubahan warna lerutan pada rentang pH tertentu.

No
Nama
Indikator Range
Perubahan warna

1.
2.
3.
4.
5.
Fenoftalein
Metil Oranye
Metil Merah
Bromtimol biru
Metil biru
8,3 – 10
3,2 – 4,4
4,8 – 6,0
6,0 – 7,6
10,6-13,4
Tak berwarna-merah muda
Merah-kuning
Merah-kuning
Kuning-biru
Biru-ungu

Salah satu indicator yang memiliki tingkat kepercayaan yang baik adalah indicator universal. Indikator universal adalah indicator yang terdiri atas berbagai macam indicator yang memiliki warna berbeda untuk setiap nilai pH 1-14. Indikator universal ada yang berupa larutan dan ada juga yang berupa kertas. Paket indicator universal tersebut selalu dilengkapi dengan warna standar untuk pH 1-14.
Cara menggunakan indicator universal adalah sebagai berikut :
1. Celupkan kertas indicator universal pada larutan yang akan diselidiki nilai pH-nya atau meneteskan indicator universal pada larutan yang diselidiki
2. Amati perubahan warna yang terjadi
3. Bandingkan perubahan warna dengan warna standar.


Reaksi Asam, Basa dan Garam dengan Indikator
Sifat suatu larutan dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator asam-basa, yaitu zat-zat warna yang warnanya berbeda dalam larutan asam, basa dan garam. Untuk mengidentifikasi sifat dari asam, basa dan garam dapat menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau indikator alami. Secara sederhana, kertas lakmus dapat digunakan untuk mengidentifikasi sifat dari larutan asam, basa dan garam (larutan netral). Alat lain yang dapat digunakan untuk mengindikasi apakah larutan bersifat asam, basa atau netral adalah larutan indikator fenolftalein, metil merah, dan metil jingga. Warna-warna kertas lakmus dan larutan indikator dalam larutan asam, larutan basa dan larutan yang bersifat netral ditunjukkan pada Tabel 5.

Tabel 5. Warna Lakmus dalam Larutan Yang Bersifat Asam, Basa dan Netral
Indikator
Larutan asam
Larutan basa
Larutan garam
Lakmus merah
Lakmus biru
Fenollftalein (PP)
Metil Merah MM)
Metil Jingga (MJ)
Merah
Merah
Tidak berwarna
Merah
Merah
Biru
Biru
Meah
Kuning
Kuning
Merah
Biru
Tidak berwarna
Kuning
Kuning

Berbagai bahan tumbuhan yang berwarna, seperti daun mahkota bunga (kembang sepatu, bogenvil, mawar dan lain-lain) kunyit, kulit manggis dan kubis ungu juga dapat digunakan sebagai indikator asam basa. Ekstrak bahan-bahan ini dapat memberikan warna yang berbeda dalam larutan asam dan basa.

Walaupun reaksi asam basa disebut reaksi penetralan, tetapi hasil reaksi (garam) tidak selalu bersifat netral. Sifat asam basa dari larutan garam tergantung pada kekuatan relatif asam basa penyusunnya. Garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral. Garam dari asam kuat dan  basa lemah bersifat asam; sedangkan garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa. Contoh: NaCl bersifat netral, NH4Cl bersifat asam, dan CH3COONa bersifat basa.


Materi fisika yang dapat ditinjau:

1.      Zat padat, cair, dan gas

Materi kimia yang dapat ditinjau:

1.      Unsur, senyawa, dan campuran
2.      Campuran homogen dan heterogen
3.      Sifat asam dan basa






















BAB 3. PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan uraian makalah diatas, maka dapat disimpulkan, yaitu :
·         Pencemaran tanah adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan tanah alami
          Pada kesehatan
·         Dampak pencemaran tanah terhadap kesehatan tergantung pada tipe polutan, jalur masuk ke dalam tubuh dan kerentanan populasi yang terkena.

          Pada ekosistem
·         Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun.
·         Remediasi adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar.
·         Bioremediasi adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri).
·         Semua zat menempati  ruang, mempunyai  massa, dan dapat berada  dalam  wujud  yang  berbeda. Pada dasarnya ada tiga wujud  zat: padat,  cair, dan gas.
·         Campuran adalah zat yang terbentuk dari beberapa jenis zat, yang sifat-sifat zat pembentuknya tetap (masih ada).
3.2 Saran
            Didalam pembuatan makalah ini penulis mempunyai saran yang bertujuan untuk membangun, yaitu: didalam kehidupan sehari – hari kita sebaiknya terus menjaga lingkungan sekitar kita supaya tidak tercemar oleh limbah pabrik atau limbah rumah tangga, sehhingga pencemaran tanah dapat dicegah.



DAFTAR PUSTAKA

·         Anonim. 2011. Pencemaran Tanah. (online). http://www.bplhdjabar.go.id/index.php/did-you-know/lingkungan/304-pencemaran-tanah. Diakses pada tanggal 11 Maret 2001.
·         Anonim. 2011. Pencemaran Tanah. http://www.scribd.com/doc/27705754/pencemaran-tanah. diakses pada tanggal 11 Maret 2001.
·         Dwiyatmo B, Kus. 2007 . pencemaran lingkungan dan penangannya. Yogyakarta : PT Citra Aji Parma.





v

Tidak ada komentar:

Posting Komentar