Minggu, 08 Januari 2012

PENGARUH GAYA TERHADAP SISTEM GERAK (BASKETBALL : THE MOST POPULAR SPORT)


BAB 1. PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
            Dalam dinamika gerak lurus, Newton sudah menggambarkan hubungan antara dua gaya yang berinteraksi. Interaksi dimulai dari kata adanya hubungan AKSI dan REAKSI. Menurut Newton, gaya aksi menyebabkan gaya reaksi yang besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan.
            Hukum Newton yang membahas tentang gerak, biasanya kita pelajari adalah ada 3, dimana ketiga hukum tersebut sering menjadi acuan kita untuk meninjau suatu gerak.   Gerak adalah suatu tanggapan terhadap rangsangan baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan kerja sama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif karena mampu mempu berkontraksi, sehingga mampu menggerakkan tulang.
            Permainan bola basket merupakan salah satu contoh penerapan Hukum Newton pada kehidupan sehari-hari, dan apabila ditinjau dari ilmu biologi olah raga ini akan berkaitan dengan system gerak tubuh. Untuk memainkan olahraga ini memerlukan keterampilan-keterampilan perseorangan seperti mengumpan, menggiring, dan merebut, serta kerja tim untuk menyerang dan bertahan. Sehingga pada pergerakan pemain bola basket mengakibatkan otot-otot pada tubuh berkontraksi dan menggerakkan tulang.

1.2  Rumusan Masalah
  1. Bagaimana penerapan Hukum Newton dalam kehidupan sehari hari ?
  2. Bagaimana hubungan olahraga bola basket ditinjau dari ilmu fisika?
  3. Bagaimana hubungan olahraga bola basket ditinjau dari ilmu biologi?

1.3  Tujuan
1.      Mengetahui penerapan Hukum Newton dalam kehidupan sehari hari
2.      Mengetahui hubungan olahraga bola basket ditinjau dari ilmu fisika.
3.      Mengetahui hubungan olahraga bola basket ditinjau dari ilmu biologi.

BAB 2. PEMBAHASAN

2.1       Penerapan Pengaruh Gaya terhadap System Gerak dalam Kehidupan
Dalam kehidupan sehari hari banyak sekali hal-hal yang berkaitan dengan ilmu fisika dan biologi. Banyak sekali yang kita jumpai dalam kehidupan sehari hari yang berhubungan dengan hukum newton, kuhususnya pula dalam bidang olahraga. Olahraga sangatlah bermanfaat bagi kita, salah satunya adalah olahraga bola basket. Permainan bola basket adalah jenis olahraga yang berhubungan dengan gerakan.
Inti utama dari olahraga basket adalah bola basket itu sendiri. Semua pemain dari kedua tim yang bertanding berlomba-lomba memperebutkan satu bola yang sama untuk kemudian memasukkannya ke dalam keranjang basket milik lawan. Bola basket yang baik dan berstandar internasional menjadi syarat utama pertandingan basket dunia. Tetapi sebaik apa pun bola basket tersebut, yang menjadi peranan utama adalah teknik permainan para atlet di lapangan. Teknik permainan para atlet ini merupakan demonstrasi fisika yang sangat atraktif dan penuh intensitas. Salah satunya dalam penerapan Hukum Newton.
Untuk memainkan olahraga ini memerlukan keterampilan-keterampilan perseorangan seperti mengumpan, menggiring, dan merebut, serta kerja tim untuk menyerang dan bertahan. Sehingga pada pergerakan pemain bola basket mengakibatkan otot-otot pada tubuh berkontraksi dan menggerakkan tulang. Oleh karena itu, ada beberapa hal yang harus dipahami dalam berolahraga jika ingin melatih bagian-bagian tubuh kita dengan olahraga berat semacam ini. Kita tidak boleh berolahraga dan melatih otot-otot tubuh kita dengan sembarangan. Jika kita salah dalam menggerakkan tubuh justru dapat berakibat membuat otot kita cidera.

2.2 Analisis Permainan Bola Basket dari sisi Ilmu Pengetahuan Alam
Permainan bola basket dapat dianalisis dari berbagai Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), antara lain:
2.2.1 Biologi
Standar Kompetensi    : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia
Kompetensi Dasar       : 1.3 Mendeskripsikan sistem gerak pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan
Dalam biologi SMP kelas VIII, proses dalam permainan bola basket dapat ditinjau dalam bab Sistem Gerak pada Manusia. Berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang Sistem Gerak dilihat dari beberapa kegiatan dalam permainan bola basket:
-          Gerakan mengumpan/melempar bola
Pada saat melempar, pemain bola basket menggunakan tangan. Tulang tangan disusun oleh tulang lengan atas, tulang pengupil, tulang hasta, tulang pergelangan tangan, dan tulang jari tangan. Rangka atau tulang pada tubuh manusia termasuk salah satu alat gerak pasif karena tulang baru akan bergerak bila digerakkan oleh otot.
-          Gerakan pemain saat menangkap bola
Pada saat menangkap bola, pemain bola basket menggunakan tangan. Pada bagian tulang tangan tersusun atas tulang-tulang pergelangan tangan, telapak tangan, dan jari tangan. Tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
-          Mendribble bola
Pada saat mendribble bola pemain juga menggunakan tangan disusun oleh karpal skafoid, lunate, triquetrum, pisiform, trapesium, trapesoid, kapitatum, hamate. Telapak tangan (metakarpal) terdiri dari bagian dasar, batang, dan kepala. Jari tangan terdiri dari tiga ruas, kecuali ibu jari yang mempunyai dua ruas.
            Dari kegiatan di atas, kita dapat membahas lebih lanjut mengenai bagian dalam tangan yang digunakan saat bergerak dalam permainan bola basket. Bagian tubuh yang digunakan dalam permainan bola basket, yaitu :
A.    TULANG
v  Fungsi Tulang :
a)      Fungsi Penegak
b)      Fungsi pembentuk bodi
c)      Fungsi Pelindung
d)     Fungsi Perlakatan otot
e)      Fungsi Pembentuk sel-sel darah


Ada tiga macam tulang yang menyusun tangan, yaitu:
  1. Tulang Pergelangan Tangan (Karpus)
Pergelangan tangan terbentuk dari delapan tulang karpal irteguler yang tersusun dalam dua baris, dan setiap barisnya terdiri dari empat tulang. Barisan tulang karpal proksimal yang terdiri dari navicular (skafoid), lunatum,  trikuetral
(triangular), dan pisiform. Barisan tulang karpal distal yang terdiri dari: Trapezium, Trapezoid, Kapitatum, Hamatum.
  1. Tulang – tulang jari (phalanges)
Setiap jari memiliki tiga tulang yaitu tulang proksimal,tulang medial, dan tulang distal, kecuali ibu jari yang hanya memiliki tulang proksimal dan medial saja. ( Sloane, 2003 )
  1. Tangan (metacarpus)
Tangan tersusun dari lima tulang metacarpal dimana semua tulang metacarpal berukuran serupa kecuali tulang metacarpal pertama pada ibujari. Setiap tulang metacarpal memiliki sebuah dasar proksimal yang berartikulasi dengan barisan distal tulang karpal pergelangan tangan.kepala tulang metacarpal membentuk buku jari yang menonjol pada tangan.
Macam –macam tulang/skelet berdasarkan letaknya di bagi menjadi :
a.      Tulang Tengkorak
            Pada penjelasan di atas telah tertera tulang tengkorak adalah bagian kepala yang digunakan dalam kegiatan menyundul. Semua tulang tengkorak dibentuk oleh tulang-tulang pipih yang dihubungkan satu sama lain dengan persendian yang kuat sekali berbentuk gerigi dikenal dengan sutura. Tulang tengkorak sangat kokoh melindungi otak.
Tengkorak dapat dibagi menjadi :
1.      Tengkorak Otak
a)                               Kubah Tengkorak
Kubah tengkorak disusun oleh tulang-tulang pipih dari luar berbentuk licin, sedang dari dalam berupa lekukan-lekukan sesuai dengan bentuk otak dan pembuluh darah maupun saraf.
Kubah tengkorak terdiri atas :
Ø            Tulang dahi (os frontale)
Ø            Tulang Ubun-ubun (os parietale)
Ø            Tulang Kepala Belakang (os occipital)
Ø            Dasar Tengkorak/Basis Cranii
Merupakan permukaan bawah dari rongga tengkorak yang berlubang-lubang tempat lewatnya serabut syaraf maupun pembuluh darah.
Tulang yang membentuk dasar tengkorak antara lain :
Ø            Tulang Kepala Belakang (os occipitale)
Ø            Tulang Baji (os sphenoidale)
Ø            Tulang Tapis (os etthmoiale)
Ø            Tulang Dahi (os frontale)
Ø            Tulang Pelipis (os temporal)
b)      Samping Tengkorak
Samping tengkorak dibentuk oleh sebagian dari tulang dahi,tulang ubun-ubun, tulang baji dan tulang rahang bawah.
Tulang pelipis terdiri atas beberapa bagian.
Ø  Bagian yang menjorok ke tulang pipi
Bagian bawahnya terdapat dataran sendi yang bersendi dengan tulang rahang bawah
Ø  Bagian taju
Bentuknya seperti putting susu. Juga disebut processusu mastoideus, terdapat di belakang daun telinga
Ø  Bagian yang membentuk rongga (saluran) yang menghubungkan antara rongga telinga dan mulut(tuba auditiva eustacii). Disini juga terdapat taju penyendi untuk tulang bersendi dengan tulang atalas sehingga leher dapat menunduk dan menengadah. Taju penyendi terdapat di kanan dan di kiri foramen occipitale.
2.      Tengkorak Wajah
1.      Bagian Hidung
Ø  Tulang air mata  (os lacrimale)
Terdapat di kanan dan di kiri pangkal hidung
Ø  Tulang hidung (os nasale)
Tulang pembentuk hidung sebelah atas
Ø  Tulang anak hidung (os chonchae)
Tulang sebelah dalam hidung
Ø  Sekat rongga hidung (Septum nasi)
Tulang yang membagi rongga hidung menjadi dua, kiri dan kanan
2.      Bagian Rahang
Ø  Tulang rahang atas (os maxilare)
Terdiri atas dua buah tulang kiri dan kanan yang menjadi satu dan bersambung dengan tulang hidung.
Ø  Langit-langit (os polatum)
Terdapat di dalam tulang rahang atas merupakan rongga yang besar dinamakan juga rongga rahang (sinus maxilaris), rongga ini dibagi dua oleh sutura palina mediano yaitu bagian kanan dan kiri. Sinus maxilaris berhubungan dengan rongga hidung terdapat di bawah karang hidung

Ø  Tulang lengkup pipi (os zygomaticum)
Bersambung dengan tulang dahi, tulang pelipis, tulang baji yang merupakan tulang tertinggi dari pipi
Ø  Tulang rahang bawah (os mandibularis)
Merupakan dua tulang kanan dan kiri yang bersatu dengan  bagian ujung bersendi dan condylles pada os temporal sehingga memudahkan tulang bawah untuk bergerak ke atas dan bawah sesui fungsi untuk mengunyah)
Ø  Tulang lidah (os hyoidea)
Bentuknya seperti U, terdapat di natara otot-otot di leher bagian atas dapat diraba pada pangkal leher
b.      Tulang-tulang Badan
Tulang-tulang badan dibentuk oleh:
·         Tulang-tulang belakang
·         Rangka dada
·         Gelang bahu
·         Gelang panggul
 (Pada tulang badan tidak dibahas lebih lanjut karena tidak dibahas khusus dalam permainan sepak bola)
c.       Tulang-tulang anggota badan (extremits superior dan inferior)
1)   Tulang penyusun anggota badan sebelah atas (extremits superior) terdiri atas tulang berbentuk pipa dan tulang pendek
·         Tulang lengan atas (os humerus)
·         Tulang hasta Tulang pengumpil (os ulnaris)
·         Tulang pergelanga tangan (os radius)
·         Tulang telapak tangan (os carpale)
·         Tulang jari-jari (os palanges)
2)   Tulang penyusun Anggota badan (extremist inferior)
·         Tulang paha (os femur)
·         Tulang kering (os tibia)
·         Tulang Betis (os fibula)
·         Tulang Pergelangan kaki (os tarsalia)
·         Tulang Telapak kaki (os metatarsalia)
·         Tulang Jari-jari kaki (os digiti)
            Macam – macam tulang yang telah dijelaskan di atas juga dapat diklasifikasikan berdasarkan penyusun tulang,yaitu :
v  Berdasarkan penyusunnya, tulang mempunyai bentuk bermacam-macam, diantaranya :
1)      Tulang keras, terdiri atas :
·         Tulang Pipa, mempunyai bagian-bagian :
§  Epyphise, bagian pada ujung-ujungnya
§  Diaphyse, bagian batangnya/corpusnya
§  Cakra Epyphise, bagian yang terdapat antara dan  , bagian ini penting dalam pertumbuhan tulang memanjangkarena mengandung jariangan rawan dan.
Misalnya : tulang paha, jari-jari, lengan
·         Tulang Pendek, biasanya lebih pendek dari tulang pipa tidak terdapat bagian- bagian yang tertentu. Misalnya : tulang pergelangan tangan, pergelangan kaki
·         Tulang Pipih, terdiri atas dua lapisan jaringan tulang keras dengan di tengahnya lapisan tulang seperti spons. Biasanya dijumpai dimana diperlukan perlindungan. Misalnya : tulang belikat, tengkorak, panggul, dada, rusuk
·         Tulang tak beraturan, adalah yang tidak dapat dimasukkan dalam salah satu dari ketiga kelas di atas. Misalnya : tulang wajah, tulang vertebralis
·         Tulang Sesamoid, termasuk kelompok lain, biasanya berkembang dalam tendon otot-otot dan dijumpai di dekat sendi. Misalnya :tulang tempurung lutut.
2)      Tulang Rawan berdasarkan matriksnya dibedakan menjadi :
·         Tulang Rawan Hialin
terdiri atas serabut kolagen yang berada dalam matriks yang bening seperti kaca yang ulet, kuat dan elastic. Tulang rawan hialain bersifat sementara, karena kemudian akan berubah menjadi tulang keras. Misalnya terdapat pada ujung tualng pipa sebagai tualng rawan sendi
·         Tulang Rawan Fibrosa
Terbentuk oleh berkas-berkas serabut dengan sel tulang rawan, tersusun di antara berkas tersebut. Fungsi dari tualng rawan fibrosa yaitu memperdalam rongga-rongga cawan tulang.
·         Tulang Rawan Elastik
Tulang rawan ini bila dibengkokkan terasa lentur dan cepat kembali ke bentuk semula. Misalnya : terdapat pada daun telinga.
B.     OTOT
Otot, berfungsi sebagai alat gerak aktif, otot berkontraksi karena adanya rangsang, kontraksi ini akan menggerakkan tulang-tulang dimana otot melekat. Dari sini kita dapat mengetahui adanya kelompok otot yang bekerja saling membantu dan saling berlawanan, juga ada kelompok otot memberikan gerak daras tertentu, dan otot-otot yang bekerja pada satu atau lebih sendi.
Ada tiga jenis otot dalam tubuh kita yaitu :
a.       Otot Polos
b.      Otot Jantung
c.       Otot Rangka
            Namun, dalam makalah ini kita tidak membahas mengenai otot polos dan otot jantung karena tidak terdapat dalam bagian-bagian tubuh yang digunakan dalam permainan sepak bola.
·         Otot Rangka
            Nama lainnya adalah otot skelet, otot serat lintang, otot lurik, dan musculusungsi. Otot striata. Secara mikroskopik akan tampak susunan otot secara lintang yang berupa serabut-serabut yang mengandung banyak inti sel dan tampak adanya garis-garis terang diselingi gelap yang melintang. Maka otot rangka juga disebut otot lurik atau otot serat lintang. Otot ini dapat berkontraksi menurut kehendak kita sehingga disebut otot sadar.
            Pada umumnya otot melekat pada dua tulang atau lebih, sehingga tiap otot mempunyai dua perlekatan. Kedua perlekatan ini biasanya pada dua segmen tulang.

Istilah-istilah perlekatan :
o  Puncktum Fixum/Origo, yaitu perlekatan oto pada segmen yang tidak bergerak
o  Puncktum mobile/Insersi, yaitu perlekatan ot Yaitunperlekatan oto pada segmen yang tidak bergerak
o  Perlakatan distal dan perlekatan proximal, adalah perlekatan otot pada segmen tulang yang sebelah distal (kepala) sedangkan perlekatan proximal  adalah perlekatan pada segmen tulang sebelah (ekor) tanpa memandang apakah tempat perlekatan itu bergerak atau tidak
·         Mekanisme kerja otot
            Pada proses bergeraknya, otot memiliki mekanisme kerja, yaitu :
            Mekanisme kerja Otot secara relaksasi dan kontraksi tetapi tidak dilakukan secara bersamaan. Otot yang berkontraksi disebut dengan tonus, ketika tonus berkontraksi harus diikuti dengan relaksasi agar tidak terjadi kejang otot. Semua mekanisme kerja otot dipengaruhi oleh protein aktin dan myosin yang strukturnya sebagian saling tumpang tindih yang membentuk pita A (anisotropic). Pada suatu saat aktin dan myosin tersebut akan bergabung dan membentuk aktomiosin. Aktomiosin tersebut akan menyebabkan suatu pertambahan panjang daerah filament yang bertumpuk. Pada keadaan relaksasi akan terjadi enghambatan sisi pengikatan myosin pada aktin oleh protein. Adanya kalsium pada saat kontraksi membantu terbukanya tempat pengikatan myosin pada aktin. Kehadiran ion kalsium ditandai dengan tumpang tindihnya filament aktin dan myosin. Semua mekanisme kerja otot tersebut membutuhkan energy berupa ATP (Adenosin Triphospat).  
            ATP tersebut berasal dari oksidasi lemak dan karbohidrat. Pada saat kontraksi otot ATP berikatan dengan kepala myosin akan dipecah menjadi ADP dan ion fosfat oleh enzim ATPase. Energy yang dihasilkan dari reaksi tersebut akan mendorong myosin untuk berikatan dengan aktin. Ikatan myosin dengan aktin akan menghasilkan aktomiosin. Sumber lain untuk memperoleh energy adalah glikogen . Oleh karena itu, glikogen harus diubah menjadi laktosinogen. Laktosinogen akan diubah menjadi glukosa dan asam laktat. Glukosa tersebut akan menghasilkan sejumlah energy untuk pembentukan ATP dan fosfokreatin. Proses ini berlangsung pada saat otot berelaksasi maka sebab itu fase relaksasi disebut sebagai fase anaerob.

C.     SENDI
            Tulang-tulang di dalam tubuh dapat berhubungan secara erat atau tidak erat yang disebut dengan artikulasi. Untuk dapat bergerak diperlukan struktur yang khusus sebagai hubungan antar tulang. Struktur yang dimaksud adalah sendi. Sendi terbentuk dari mulai tulang rawan (kartilago) di daerah sendi yang membesar lalu kedua ujungnya diselubungi oleh jaringan ikat. Selaput yang membungkus ujung-ujung tulang yang membentuk persendian disebut membrane synovial (selaput sendi). Selaput ini menghasilkan minyak synovial yang berguna sebagai pelumas. Di dalam sistem rangka manusia terdapat tiga jenis hubungan antar tulang, yaitu:
1.Sinartrosis yaitu sendi yang tidak dapat digerakkan
2.Amfiartrosis yaitu sendi yang pergerakannya sedikit
3.Diartrosis yaitu sendi yang pergerakannya bebas
            Gerakan yang kita lakukan adalah gerakan otot pada sendi. Berikut ini gerakan otot pada sendi (antagonis) :
·         Bergeser : Berupa pergeseran antara tulang, contohnya gerakan pada sendi-sendi di antara tulang-tulang carpalia dan tarsalia, terjadi pada sendi geser.
·         Extensi : Berupa gerakan pelurusan sendi. Extensi bisa terjadi pada sendi engsel, contohnya extensi sendi lutut
·         Flexi : Berupa gerakan pembengkokan sendi. Flexi terjadi pada sendi engsel, contohnya flexi sendi jari-jari. Sedangkan flexi-extensi pada pergelangan tangan merupakan gerakan sendi ellipsoidal
·         Abduksi : Berupa gerakan yang menjauhi sumbu tubuh. Terjadi pada sendi peluru, contohnya mengangkat lengan ke samping, atau gerakan ibu jari menjauhi telunjuk oleh sendi pelana di antara metacarpal 1 dan os. Carpal (trapezium)
·         Adduksi : Berupa gerakan yang mendekati sumbu tubuh, gerakan ini berlawanan dengan gerakan abduksi
·         Rotasi : Berupa gerakan berputar, terjadi pada sendi putar. Misalnya atlas (cervix 1) berputar terhadap processus odontoideus dari axis (cervix 2) sewaktu menggelengkan kepala.
·         Circumduksi : Berupa gerakan dimana ujung distal satu tulang membentuk 1 lingkaran, sedangkan ujung proksimalnya tetap. Contohnya gerakan memutar lengan 1 lingkaran mengitari sendi bahu, terjadi pada sendi peluru dengan arah gerakan 3 poros
·         Pronasi : Gerakan memutar lengan bawah untuk membalikkan telapak tangan, sehingga telapak tangan menghadap ke bawah bila lengan bawah ditaru diatas meja
·         Supinasi : Gerakan berlawanan dengan pronasi
·         Protaksi : Gerakan mendorong mendibula ke luar
·         Retraksi : Gerakan menarik mandibula ke dalam
            Pada sendi biasanya terdapat gangguan persendian. Gangguan persendian yang biasa terjadi pada pemain sepak bola adalah terkilir. Dalam biologi, terkilir adalah suatu cedera yang melibatkan proses peradangan, yang disertai robekan pembuluh darah dan bahkan yang lebih berat lagi dapat disertai fraktur atau robekan ligamen yang lebih besar. Terkilir bahasa medisnya disebut juga dengan sprain dan strain.
·         Sprain = teregangnya ligamen (jaringan ikat/penghubung yg kuat) sehingga menimbulkan robekan parsial/sebagian.
·         Strain = teregangnya otot dan tendon (jaringan ikat/penghubungan yg kuat yg menghubungkan otot dengan tulang.
            Seseorang dikatakan terkilir apabila ligamen (otot liat seperti karet yang melekat pada tulang dan mengikat persendian pada tempatnya) pada  lutut, pergelangan kaki, tangan, siku atau persendiran lainnya diregangkan mendadak sehingga ada serat-serat yang menegang, bahkan putus atau robek. Bagian yang terkilir, akan terasa sakit dan bila tidak segera diambil tindakan pemulihan akan terjadi pembengkakan pada jaringan otot.

2.2.2 Fisika
Dalam fisika SMP kelas VIII, proses dalam permainan bola basket dapat ditinjau dalam bab Gaya dan Penerapannya. Berikut ini penjelasan lebih lengkap tentang bab di atas dilihat dari beberapa kegiatan dalam permainan bola basket:
Gaya dan Penerapannya
Standar Kompetensi   : 5. Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari.
Kompetensi Dasar       : 5.1 Menerapkan hukum Newton untuk menjelaskan berbagai peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.

Pada bola yang dilempar ada beberapa gaya utama yang bekerja yaitu :
1.      Gaya dorong yang membuat bola melaju (gaya ini merupakan transfer dari gaya lempar dari tangan si pemain)
2.      Gaya gesek udara yang menghambat melajunya bola
3.      Gaya gravitasi yang menarik bola jatuh ke bumi.
Jika suatu lintasan sebuah bola kita lihat dari atas maka akan terlihat seperti pada gambar dibawah. Pada gambar pertama bola mengalami gaya gravitasi dan pada gambar kedua gaya total suatu bola (setelah dikurangi gaya gesek total) adalah garis berwarna merah dan terdapat gaya menyamping yaitu pada garis berwarna biru
  pisang4eg1.jpg
-          Bola Diam
Pada saat bola diam (belum diberikan gaya apapun atau memiliki kecepatan konstan) di dalamnya berlaku
Hukum Newton I yang berbunyi:
”Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam atau bergerak lurus beraturan, kecuali apabila ada tenaga luar yang mempengaruhinya”

-          Lemparan lay-up
Magic Johnson sangat terkenal dengan lemparan lay-up nya. Dalam melakukan lemparan ini Magic mula-mula berlari sambil mendribble bola, setelah melewati beberapa pemain lawan, dekat dengan keranjang basket, ia melompat dan melepas (tanpa melontarkannya keras-keras) bola ke atas. Bola melayang, membentuk lintasan lengkung yang manis dan masuk dalam keranjang dengan cantiknya. Banyak orang tercengang mengapa dengan hanya melepasnya, bola dapat bergerak melengkung. Ini merupakan aplikasi dari ilmu fisika. Pada abad ke-19 Newton sudah mengatakan (hukum 1 Newton) bahwa suatu benda yang sedang bergerak akan cenderung terus bergerak. Bola yang dibawa lari oleh Magic mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan Magic. Ketika dilepas, bola akan meneruskan gerakannya dengan kecepatan semula, sehingga bola dapat meluncur manis ke dalam keranjang.

Hukum Newton II yang berbunyi:
”Besaran dan arah perubahan gerak/percepatan benda sebanding dengan besarnya tenaga yang bekerja pada benda tersebut”.
M= F/A atau ΣF = m.a
-          Bola dilempar atau Mengumpan Bola
Pada saat bola dilempar dan melayang di udara dengan spin/putaran bola, maka selama melawan aliran udara, menurut prinsip Bernoulli pada kedua sisi bola terjadi tekanan yang berbeda. Perbedaan tekanan ini menghasilkan gaya yang dikenal sebagai efek Magnus, atau kadang dikenal juga sebagai gaya angkat/lift.
Namun Perubahan gerak terjadi dipengaruhi oleh besar gaya bola yang datang, pemain akan secepat mungkin mengambil posisi apa yang akan dilakukan. Apabila pemain tersebut menginginkan suatu lemparan yang keras maka yang harus dilakukan adalah memperbesar gaya sehingga dapat menimbulkan percepatan yang lebih cepat. Seorang pemain harus dapat memprediksi posisi kawan dengan akurat.

Hukum Newton III yang berbunyi:
”Setiap aksi selalu akan menimbulkan reaksi yang sama besar dengan arah yang berlawanan”.
Faksi = – Freaksi
-          Dribble
Seorang pemain yang sedang melakukan dribble sebenarnya memanfaatkan Hukum III Newton yaitu tentang gaya aksi-reaksi.
Saat bola dilepaskan oleh pemain, gaya gravitasi bumi menariknya jatuh ke lantai. Ketika bola bertumbukan dengan lantai, bola memberikan gaya pada lantai (gaya aksi). Sebagai akibatnya lantai memberikan reaksi melawan gaya aksi ini. Gaya yang diberikan lantai ini disebut gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi. Gaya reaksi inilah yang menyebabkan bola memantul lagi ke atas. Namun karena sebagian energi bola terserap lantai maka bola pantul tidak dapat mencapai ketinggian semula. Untuk mengkompensasi energi yang yang terserap oleh lantai ini maka pemain harus memberi ekstra dorongan pada bola ke arah bawah. Dorongan ekstra ini akan diteruskan bola pada lantai. Karena mendapat gaya dorong yang lebih besar maka lantai memberikan gaya reaksi yang lebih besar pula yang menolak bola ke atas lebih keras.

.






















BAB 3. PENUTUP

3.1              Kesimpulan
Dari kehidupan sehari-hari dapat kita simpulkan bahwa banyak sekali hal-hal yang berhubungan antara ilmu biologi dan fisika, salah satunya adalah pada kegiatan olahraga tenis lapangan. Ditinjau dari fisika kita dapat menghubungkannya dengan materi hukum newton, dan dalam biologi dapat kita hubungkan dengan sistem gerak otot.
Pada olahraga bola basket gerakan tubuh yang dilakukan pemain secara tidak langsung telah menggunakan penerapan hukum newton. Pada saat pemain melakukan gerakan lay up, pemain telah melakukan penerapan Hukum I Newton. Yaitu bola yang dibawa lari oleh pemain mempunyai kecepatan sama dengan kecepatan pemain itu. Ketika dilepas, bola akan meneruskan gerakannya dengan kecepatan semula, sehingga bola dapat meluncur ke dalam keranjang. Penerapan Hukum II Newton pada permainan bola basket pada saat pemain melakukan gerakan mengumpan bola. Perubahan gerak terjadi dipengaruhi oleh besar gaya bola yang datang, pemain akan secepat mungkin mengambil posisi apa yang akan dilakukan. Apabila pemain tersebut menginginkan suatu lemparan yang keras maka yang harus dilakukan adalah memperbesar gaya sehingga dapat menimbulkan percepatan yang lebih cepat. Seorang pemain harus dapat memprediksi posisi kawan dengan akurat. Penerapan pada Hukum III Newton yang dilakukan pemain adalah pada saat pemain melakukan gerakan dribble. Saat bola dilepaskan oleh pemain, gaya gravitasi bumi menariknya jatuh ke lantai. Ketika bola bertumbukan dengan lantai, bola memberikan gaya pada lantai (gaya aksi). Sebagai akibatnya lantai memberikan reaksi melawan gaya aksi ini. Gaya yang diberikan lantai ini disebut gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya aksi.
Selain penerapan dalam hal ilmu fisika pada olahraga bola basket juga menerapkan ilmu biologi, yaitu sistem gerak otot pada tubuh pemain. Pada saat seseorang melakukan olah raga bola basket pada gerakan awal tangan memegang bola  maka otot pada lengan melakukan relaksasi, kemudian pada saat pemain menangkap umpan bola yang diberikan tangan akan tertarik keatas kepala dalam satu gerakan tidak terputus dengan posisi tangan menyangga bola dalam keadaan lurus pada posisi seperti ini otot bisep akan berelaksasi dan otot trisep berkontraksi. gerakan menangkap bola di atas kepala disertai gerakan tubuh secara cepat turun ke bawah maka pada posisi ini otot trisep berelaksasi dan otot bisep berkontraksi. Kemudian dari posisi jongkok badan bangkit menuju posisi berdiri pada saat mengumpan bola dengan bola tetap disangga maka pada posisi ini otot bisep akan berelaksasi dan otot trisep akan berkontraksi.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2008. Hukum III Newton Hukum Aksi-Reaksi. Didalam
               http://www.Hukum%20III%20Newton%20%28Hukum%20Aksi-Reaksi%29%20%C2%AB%20mrans%20blog.htm [27 september 2011]
Anonim. 2011. Hukum Newton. Didalam
 http://www.0264%20Fis-1-2b.htm [27 september 2011]
Anonim. 2011. Kategori Sistem Gerak Pada Manusia. Didalam
http://www.Kategori%20Sistem_Gerak_Pada_Manusia_11.1.htm [27 september 2011]
Anonim. 2011. Kategori Sistem Gerak Pada Manusia. Didalam
Astuti, Puji. 2011. Fisika Dalam Basket. Didalam
Foster, Bob. 1997. Terpadu FISIKA SMA untuk kelas X. Bandung: Erlangga.
Bueche,FrederickJ. 1989. Teori dan Soal-soal Fisika edisi kedelapan. Bandung: Erlangga
Fauziah, Ima. 2011. Hukum Gerak Newton. Didalam
Sugiarto,Teguh dan Eny Ismawati.2009.Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas VIII.Jakarta:Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suryani. 2010. Sistem Alat Gerak Otot pada Manusia. Didalam
http://www.Sistem%20Alat%20Gerak%20_%20Otot%20pada%20Manusia%20%C2%AB%20Guru%20NgeBlog.htm [27 september 2011]
Suryanto, Joko. 2010. Hukum Newton Aksi – Reaksi. Didalam
http://www.AksiReaksi%20%28Hukum%203%20Newton%29%20%C2%AB%20Blog%20Guru%20Fisika.htm [27 september 2011]
Waluyo, Joko. 2006. Biologi Dasar. Jember: UNEJ.

1 komentar: